Lima Kejadian Luar Biasa di Asian Games 2018

Oleh: Rendy Setiawan, Wartawan MINA

sudah memasuki hari-hari terakhir sebelum benar-benar ditutup pada 2 September mendatang. Sejak dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2018, terdapat sejumlah kejadian  yang bakal dikenang masyarakat.

Berikut ini lima kejadian di antaranya yang berhasil dihimpun Kantor Berita MINA.

Jumlah Atlet Terbanyak dalam Sejarah Asian Games

Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) mengonfirmasi jumlah atlet dan ofisial peserta Asian Games 2018 sebanyak 16 ribu orang menyusul penutupan pendaftaran peserta pada 30 Juni 2018. Ini merupakan jumlah peserta terbesar dalam sejarah Asian Games.

“Data terakhir yang masuk pada kami, jumlah atlet peserta mencapai sekitar 11 ribu orang. Jika ada tambahan dari ofisial, jumlah total peserta akan mencapai sekitar 16 ribu orang. Jumlah itu melebihi target peserta yang kami perkirakan,” kata Ketua Inasgoc Erick Thohir di Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018.

Erick mengatakan peningkatan peserta Asian Games dibanding perkiraan Inasgoc berarti kepercayaan 45 kontingen Asian Games terhadap sebagai tuan rumah.

“Kami segera memetakan setiap tim akan berlatih di mana, lokasi pertandingan, serta layanan kepada atlet dan ofisial masing-masing kontingen,” kata Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu.

Respek Suporter Indonesia untuk Palestina

Pertandingan kedua Asian Games 2018 cabang olahraga sepak bola grup A yang mempertemukan antara timnas Indonesia menghadapi Palestina di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (15/8) lalu menyisakan banyak cerita.

Yang menarik dari pertandingan ini adalah respek yang ditunjukan suporter tuan rumah. Sebelum laga dimulai mereka menyerukan yel-yel Indonesia dan Palestina. Momen ini sangat sulit ditemui di laga-laga lain ketika Indonesia bertanding di depan publik sendiri.

Meski harus takluk dari tamunya itu, usai laga tersebut, para suporter Indonesia yang memadati stadion Patriot tetap mengibarkan bendera Indonesia beriringan dengan bendera Palestina dengan berbagai ukurannya.

Korut dan Korsel Bersatu

Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) sepakat untuk bersatu di bawah bendera Unifikasi Korea selama Asian Games 2018.

Dua negara tetangga ini juga berpawai bersama dalam upacara pembukaan pada 18 Agustus dan upacara penutupan, 2 September di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Momen langka tersebut merupakan komitmen Korut dan Korsel dalam kerja sama di bidang olahraga.

Kabar gembira itu langsung disambut baik oleh Dewan Olimpiade Asia (OCA). OCA memuji kerja sama dan bersatunya Korea Utara dan Korea Selatan dalam ajang pertandingan olahraga terbesar se-Asia tersebut.

“Kami sangat senang dan bangga bahwa Asian Games dapat berkontribusi pada proses perdamaian di Semenanjung Korea,” kata Direktur Jenderal OCA, Husain Al Musallam, seperti dikutip dari Daily Times, Sabtu (18/8).

“Tim Korea bersatu kembali menorehkan sejarah dengan berkompetisi bersama untuk pertama kalinya di Asian Games 2018. Kami menantikan untuk melihat tim lain beraksi dalam beberapa hari mendatang,” lanjutnya.

Kenyataan itu terlihat pertama kali ketika tim basket putri Korea berlaga pada Grup A Asian Games di Basket Hall Gelora Bung karno, Rabu (15/8) malam, saat melawan timnas basket putri dari  Indonesia.

Indonesia Rebut 14 Medali Emas dalam Satu Cabor

Cabang olahraga pencak silat menjadi penyumbang terbesar medali emas Indonesia. Sejauh ini, atlet Indonesia yang berlaga di cabor tersebut sudah mengantongi hingga 14 medali emas. Sangat jarang sekali satu tim berhasil memperoleh hingga medali sebanyak itu dalam satu cabang olahraga.

Jokowi-Prabowo Berpelukan

Masih ada keterkaitan dengan momen sebelumnya. Adalah Hanifan Yudani Kusumah, atlet peraih medali emas di kelas C (55kg – 60kg) yang berhasil menyatukan Presiden Joko Widodo dan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto.

Hanifah merayakan keberhasilannya dengan cara yang tidak biasa. Ia berkeliling menyalami beberapa tokoh negara di tribun VIP, lalu tiba-tiba memeluk Jokowi dan Prabowo bersamaan.

Penonton yang hadir di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta langsung bersorak gembira.

tersebut bisa menjadi parasetamol yang bisa menurunkan suhu tinggi antara pendukung Jokowi dan pendukung Prabowo di media sosial (medsos).

Dalam beberapa hari terakhir, kedua kelompok yang mendukung Jokowi maupun Prabowo terus memanaskan udara dunia maya Indonesia.

Momen tersebut juga menjadi catatan sejarah yang hebat bagi nuansa demokrasi Indonesia sebelum keduanya berebut menjadi orang nomor satu di negeri ini dalam beberapa bulan ke depan. Tak ayal, banyak tokoh yang mengabadikan momen itu dan mendoakan persatuan Indonesia terus terjaga dan langgeng. (A/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.