Jakarta, MINA – Lima Kepala Daerah membagikan pengalaman dalam melakukan inovasi kepemimpinan dalam bidang pendidikan. Kepala Daerah tersebut yaitu; Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Bupati Tegal Umi Azizah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandini, dan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari.
Kelimanya menjadi narasumber dalam seminar nasional bertema “Inovasi Kepemimpinan Perempuan di Sektor Pendidikan di Daerah” di Auditorium Gedung BJ Habibie, Jakarta, Selasa (8/8).
Acara yang digelarBadan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM) secara hibrida itu menjadi rangkaian kegiatan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-28 yang diperingati setiap 10 Agustus.
Kegiatan ini juga menghadirkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati sebagai pembicara kunci.
Baca Juga: Wamendiktisaintek Dorong Peran Organisasi Kemahasiswaan Dukung Pembangunan Nasional
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menjelaskan, inovasi menjadi kunci dalam memajukan pendidikan di daerah. Oleh karena itu, BRIN mendorong pemerintah daerah untuk terus berinovasi.
Salah satu dukungan BRIN yaitu melalui kajian dan hasil riset sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan.
“Saya berharap melalui kajian ini dapat menstimulasi dan mengakselerasi peningkatan kinerja sektor Pendidikan baik di Pusat maupun Daerah,” ucap Handoko saat membuka pertemuan tersebut.
Tak hanya itu, pihaknya juga berharap melalui kegiatan ini dapat membangun motivasi kaum perempuan untuk menjadi “Pemimpin Inovatif” baik sebagai seorang Kepala Daerah atau pun sebagai aktor dalam profesi lainnya.
Baca Juga: TNI AL Bersama Masyarakat Pesisir Bongkar Pagar Laut 30 KM di Tangerang
Dengan demikian, sektor Pendidikan semakin mampu mencapai target untuk mencerdaskan kehidupan bangsa secara signifikan.
Kepala OR TKPEKM, Agus Eko Nugroho menjelaskan mengacu pada Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Yayasan Bakti Tanoto (Tanoto Foundation) tentang Pengkajian Gender dan Birokrasi, tertanggal 31 Oktober 2022, Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri telah menyelesaikan aktivitas Kajian Inovasi Kepemimpinan Perempuan di Sektor Pendidikan di Daerah.
Locus kajian mencakup lima wilayah administrasi pemerintahan, yakni: Provinsi Jawa Timur; Kabupaten Jombang; Kota Mojokerto; Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Tegal.
“Dasar pemilihan lokus adalah karena kelima lokus dipimpin oleh Kepala Daerah Perempuan dan menyandang predikat sebagai daerah terinovatif dan inovatif menurut Indeks Inovasi Daerah Tahun 2022 yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri,” ujarnya.
Baca Juga: MUI: Menjaga Kelestarian Lingkungan Tanggung Jawab Umat Beriman
Agus menyampaikan, tujuan dilakukan riset ini adalah untuk melihat inovasi kepemimpinan perempuan di sektor pendidikan dan implikasinya terhadap kinerja sektor pendidikan di daerah.
Unsur kebaruan dari riset ini adalah aspek inovasi sektor pendidikan yang dilakukan oleh para Kepala Daerah Perempuan dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah.
Lebih jauh, Agus menjelaskan, metode penelitian menggunakan metode kualitatif melalui metode pengumpulan data melalui diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion), wawancara, serta survei persepsi kepada para pelaku kepentingan.
Hasil dari riset ini adalah identifikasi permasalahan sektor pendidikan di lokasi penelitian, inovasi kepemimpinan perempuan di sektor pendidikan, dan model kepemimpinan perempuan di sektor pendidikan.
Baca Juga: Indonesia Tingkatkan Diplomasi Kepemudaan dengan Forum Pemuda Kerjasama Islam
“Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari riset ini akan kami sampaikan kepada Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan lainnya,” sebut Agus.
Seminar nasional ini akan diselenggarakan dalam dua sesi, yakni: Sesi Pertama – Talk Show Inovasi Kepemimpinan Perempuan di Sektor Pendidikan di Daerah oleh Kepala-kepala Daerah yang menjadi Narasumber Kajian dan juga Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kemudian dilanjutkan sesi kedua, membahas Paparan Hasil Riset Penguatan Pendidikan Dasar oleh INOVASI DFAT; Paparan Hasil Kajian Inovasi Kepemimpinan Perempuan di Sektor Pendidikan di Daerah oleh Tim Kajian Riset Gender dan Birokrasi. (L/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Alih Fungsi Lahan di Indonesia Ancam Ketahanan Pangan Nasional