Dalam Islam, syukur merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Syukur tidak hanya berarti berterima kasih, tetapi juga mencakup pengakuan atas segala nikmat yang Allah berikan dan memanfaatkannya di jalan yang benar. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Quran,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (Qs. Ibrahim: 7)
Bagi seorang muslimah, syukur adalah kunci kebahagiaan dan ketentraman hidup. Berikut adalah lima kiat dan langkah untuk menjadi muslimah yang selalu bersyukur.
- Menyadari Setiap Nikmat yang Diberikan Allah
Langkah pertama untuk menjadi muslimah yang bersyukur adalah dengan menyadari setiap nikmat yang Allah berikan. Sering kali, kita terlalu fokus pada apa yang tidak kita miliki dan melupakan banyak nikmat yang telah diberikan Allah. Allah mengingatkan kita,
Baca Juga: Kesabaran Seorang Istri
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An-Nahl: 18)
Mulailah dengan merenungkan nikmat-nikmat kecil seperti kesehatan, waktu luang, atau makanan yang kita makan setiap hari.
- Menggunakan Nikmat di Jalan yang Benar
Kiat kedua adalah menggunakan setiap nikmat yang diberikan Allah di jalan yang benar. Hal ini termasuk memanfaatkan waktu, harta, ilmu, dan kemampuan yang kita miliki untuk kebaikan. Allah menyebutkan dalam Al-Quran,
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, serta membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan mudahkan baginya jalan kemudahan.” (Qs. Al-Lail: 5-7)
Baca Juga: Muslimat dan Dakwah, Menyebarkan Kebaikan Lewat Akhlak
Seorang muslimah yang bersyukur akan memastikan bahwa segala nikmat digunakan sesuai dengan kehendak Allah dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
- Bersyukur dalam Keadaan Senang dan Susah
Syukur tidak hanya datang ketika kita mendapat kebahagiaan atau nikmat besar, tetapi juga dalam menghadapi ujian dan kesulitan. Rasulullah ﷺ bersabda:
عَجَبًا لأَمْرِ المُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ.
“Menakjubkan keadaan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika dia ditimpa kesusahan, dia bersabar, dan itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)
Seorang muslimah yang selalu bersyukur akan tetap memuji Allah baik dalam keadaan lapang maupun sempit, karena ia yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah yang Maha Bijaksana.
Baca Juga: Belajar dari Ibunda Khadijah RA, Teladan untuk Muslimah Akhir Zaman
- Bergaul dengan Orang yang Selalu Bersyukur
Lingkungan sangat mempengaruhi bagaimana kita bersikap. Oleh karena itu, penting bagi seorang muslimah untuk bergaul dengan orang-orang yang senantiasa bersyukur. Rasulullah Shalllahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً.
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api. Pembawa minyak wangi, bisa jadi dia memberimu hadiah, atau kamu membeli darinya, atau kamu mencium aroma yang harum darinya. Sedangkan peniup api, bisa jadi dia membakar pakaianmu, atau kamu mencium aroma yang tidak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan bergaul dengan orang-orang yang bersyukur, kita akan termotivasi untuk lebih sering mengingat nikmat Allah dan semakin bertakwa kepada-Nya.
- Memperbanyak Dzikir dan Doa
Langkah terakhir adalah memperbanyak dzikir dan doa kepada Allah. Syukur dapat dilatih dengan memperbanyak mengingat Allah dalam setiap keadaan. Salah satu bentuk dzikir yang diajarkan Rasulullah Shalllahu ‘alaihi wasallam adalah doa yang beliau panjatkan setiap pagi,
Baca Juga: Muslimah: Kekuatan Lembut Penggerak Perubahan
اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ وَحْدَكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.
“Ya Allah, nikmat apa saja yang ada padaku di pagi hari ini, atau pada salah satu makhluk-Mu, semuanya dari-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu segala syukur.” (HR. Abu Dawud)
Dengan memperbanyak dzikir dan doa, hati seorang muslimah akan senantiasa dipenuhi dengan rasa syukur dan keikhlasan dalam menerima segala ketentuan Allah.
Menjadi muslimah yang bersyukur adalah sebuah proses yang memerlukan kesadaran, tindakan nyata, dan latihan spiritual yang kontinu. Dengan mengikuti lima kiat di atas—menyadari nikmat, menggunakan nikmat dengan benar, bersyukur dalam segala keadaan, bergaul dengan orang yang baik, serta memperbanyak dzikir dan doa—seorang muslimah dapat meningkatkan kualitas syukurnya dan mendapatkan ridha Allah. Sebagaimana Allah janjikan, bagi mereka yang bersyukur, Allah akan menambahkan nikmat-Nya dan memberkahi hidup mereka.[]
Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa