Kiev, MINA – Rusia Jumat (29/12 )melakukan bombardir terbesar ke Ukraina dan setidaknya menewaskan 30 orang.
Bombardir Rusia tersebut dilaporkan menyasar ke lima kota Ukraina, yaitu Kiev, Odesa, Dnipropetrovsk, Kharkiv dan Lviv.
Selain itu dikabarkan lebih dari 160 orang cedera karena serangan tersebut,
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan Rusia menggunakan nyaris semua tipe senjata dan pelurunya untuk menyerang dan mengenai rumah serta rumah sakit bersalin.
Baca Juga: “Matilah IDF”, BBC Sensor Penampilan Band pro-Palestina di Glastonbury Festival
Angkatan Udara Ukraina mengatakan belum pernah begitu banyak rudal ditembakkan kepada mereka sebelumnya, dikutip dari BBC, Sabtu (30/12).
Pertahanan udara Ukraina meningkat drastis pada beberapa bulan terakhir, tetapi mereka kelabakan saat menghadapi bombardir pada Jumat.
Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina mengungkapkan Rusia menggunakan rudal balistik, rudal kapal selam dan rudal hipersonik, termasuk tipe X-22, yang sangat sulit untuk diadang.
“Kami tak pernah melihat begitu banyak target secara simultan,” ujarnya. Mereka mengatakan 114 dari 158 rudal dan drone Rusia berhasil ditembak jatuh.
Baca Juga: Kongo dan Rwanda Sepakat Damai, Sekjen PBB Sambut Baik
Salah satu lokasi yang jadi target rudal Rusia adalah sebuah Gudang sepanjang 200 meter di Distrik Podilsky, Kiev, yang dimiliki sebuah perusahaan konstruksi.
Tempat itu telah sepenuhnya dilubangi sebagai dampak dari bombardir tersebut. Ini adalah tingkat kehancuran yang hanya disebabkan oleh serangan rudal langsung.
Sembilan orang tewas di Kiev, dan sebuah stasiun metro yang berfungsi sebagai tempat perlindungan serangan udara juga diserang.
Pihak berwenang juga mengklaim lebih dari 10 drone Shahed buatan Iran dan 15 rudal menargetkan sebelah barat kota Lviv, tempat yang sering kali terhindar dari invasi Rusia. Kota Konotop di Wilayah Sumy, dekat perbatasan utara Ukraina, juga terkena serangan rudal.
Baca Juga: Trump Caci Maki Zohran Mamdani Stelah Ia Terpilih Sebagai Walikota New York
Para pejabat di Odesa mengatakan sebuah gedung bertingkat terbakar setelah dihantam pesawat tak berawak. Empat orang dilaporkan tewas dan 22 lainnya luka-luka, termasuk dua anak berusia 6 dan 8 tahun. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Begini Suara Para Senator AS Soal Serangan ke Iran