Wina, MINA – Setelah Amerika Serikat (AS) mundur dari kesepakatan nuklir Iran, lima negara besar dan Iran bertemu di Wina hari Jumat (25/5), dan sepakat bekerja sama mengeksplorasi cara untuk menyelamatkannya.
Para pihak juga sepakat untuk menunjukkan kepercayaan diri yang lebih besar setelah pertemuan, CTGN melaporkan dikutip MINA.
Ini adalah pertemuan pertama antara Cina, Rusia, Perancis, Inggris, Jerman dan Iran dalam upaya menyelamatkan perjanjian nuklir Iran menyusul pengunduran diri AS.
Untuk menyelamatkan kesepakatan, semua pihak perlu menemukan cara untuk melanjutkan implementasinya, termasuk memantau fasilitas nuklir Iran, sambil mencari langkah-langkah alternatif untuk mengamankan kepentingan ekonomi Iran. Karena sifat dari sanksi AS, bagaimanapun membuktikan tugas yang sulit.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Sinyal jelas bahwa semua pihak yang terlibat berkomitmen untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran dengan menawarkan paket solusi kepada Iran untuk mengimbangi penarikan Amerika Serikat.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan, dia lebih percaya diri setelah negosiasi dengan lima negara besar pada hari Jumat (25/5).
Dalam sebuah pernyataan, Uni Eropa mengatakan prioritasnya selama beberapa pekan ke depan akan mencakup “mempertahankan dan memperdalam hubungan ekonomi dengan Iran, penjualan berkelanjutan minyak dan gas Iran, transaksi perbankan yang efektif dengan Iran” dan seterusnya.
Tidak ada konsensus tenggat waktu yang tercapai di antara para pihak. Iran mungkin memberi lebih banyak waktu bagi semua pihak untuk mencari solusi, menurut sumber itu.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Araghchi mengatakan kepada wartawan, bahwa negaranya sedang menunggu paket kompensasi yang diusulkan dan untuk melihat apakah solusi itu berhasil bagi Iran.
Seorang diplomat Barat, dengan syarat anonimitas mengatakan, mereka tidak ingin Iran meninggalkan kesepakatan itu dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mendukung Iran.
Ditambahkan, bahwa pertemuan Jumat adalah “pertemuan yang baik”. Namun, untuk mendapatkan solusi akan membutuhkan waktu.
Para diplomat juga mengatakan kepada para wartawan, semua pihak tetap bersatu untuk menyelamatkan kesepakatan itu.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Duta Besar Rusia untuk PBB di Wina Mikhail Ulyanov mengatakan, dia sangat optimis tentang solusi yang dapat mengkompensasi sanksi AS terhadap Iran.
Teheran menyarankan segera mengadakan pertemuan menteri luar negeri untuk lebih mendorong proses dalam membahas solusi untuk masalah ini. Proposal disetujui oleh semua pihak sementara tidak ada kerangka waktu diumumkan.
Sebuah laporan rahasia dari badan nuklir PBB IAEA hari Kamis (24/5) menunjukkan, Teheran masih mematuhi kesepakatan nuklir bersejarah setelah penarikan Amerika Serikat dari kesepakatan itu. (T/B05/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina