Tripoli, MINA – Mayat lima pengungsi ditemukan ketika lebih dari 100 orang diselamatkan setelah kapal mereka tenggelam di lepas pantai Libya, Senin (18/6).
Perwira Angkatan Laut Libya, Rami Ghommeidh mengatakan, para penolong Libya membutuhkan waktu tiga jam untuk mencapai perahu karet yang tenggelam.
Seorang yang selamat mengatakan, mereka sebelumnya sudah dekat dengan kapal Italia yang menolak menyelamatkan mereka.
“Ketika kami semakin dekat dengan penyelamat Italia, mereka tidak menyelamatkan kami sehingga kami menunggu di sana,” katanya, demikian The New Arab melaporkan.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Kepanikan terjadi ketika para penumpang berusaha naik ke atas kapal Libya, karena perahu pengungsi dengan cepat dipenuhi air.
“Ketika mencoba memanjat sisi kapal penyelamat, tiga wanita dan dua bocah lelaki jatuh ke air dan tenggelam,” katanya.
Ghommeidh tidak mengidentifikasi korban, tapi ia membenarkan lima orang tewas dan 117 orang yang selamat, termasuk wanita dan anak-anak.
Mereka dibawa ke ibu kota Tripoli setelah diselamatkan.
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Libya adalah titik keberangkatan utama bagi ribuan migran dan pengungsi yang berharap mencapai Eropa, meskipun ratusan orang tenggelam setiap tahun saat mengarungi rute laut.
Badan pengungsi PBB mencatat, sejauh tahun ini, sekitar 40.000 orang telah selamat dari penyeberangan, sementara lebih dari 800 dicatat tewas atau hilang. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon