Oleh: Juan Cole* di Al Ray Palestina
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidatonya di Majlis Umum PBB, New York, September lalu, menyampaikan kepada para pemimpin negara-negara dunia yang hadir, ontoh kesalahan-kesalahan yang menurutnya paling logis dalam waktu singkat.
Netanyahu mengatakan, semua politik Islam sama. Dengan demikian, jika kelompok pejuang ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) bahaya bagi Barat, maka gerakan Hamas di Gaza juga sama. Dan keduanya sama dengan Iran.
Menurutnya, Hamas adalah gerakan politik Islam yang sering menggunakan kekerasan, yang istilah perlawanannya melawan pendudukan Israel, tapi oleh Israel dan Amerika Serikat (AS) dilihat sebagai terorisme.
Namun Departemen Luar Negeri AS dengan cepat membuat jarak dengan tidak menyetujui pandangan Netanyahu tersebut.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Berikut lima perbedaan mencolok antara Hamas dan ISIS:
Pertama, Hamas telah bersumpah melawan serangan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya dengan menyajikan dirinya sebagai gerakan pembebasan nasional melawan pendudukan militer Israel, suatu perjuangan yang telah berlangsung sejak tahun 1967 di Jalur Gaza.
Di sisi lain, ISIS telah menyerukan serangan terhadap Amerika Serikat dan Eropa.
Kedua, Hamas telah bergabung dengan pemerintah persatuan nasional bersama PLO. Beberapa legislator Hamas berpendapat bahwa langkah itu secara otomatis menghasilkan pengakuan bahwa Hamas termasuk bagian dari pemerintahan Palestina, selama delegasi Hamas terikat oleh aturan wacana PLO.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah
Sebaliknya, tidak ada pemimpin tinggi ISIS melakukan tindakan politik apa-apa, tapi justeru mencoba memicu kekerasan lebih lanjut dan memutuskan semua penawaran politik.
Ketiga, Hamas belum memfokuskan diri menyerang non-Muslim, kecuali Yahudi Israel yang menduduki tanah mereka. Pada kenyataannya, terkadang kerjasama yang baik terjadi antara Hamas dan gereja Ortodoks Timur di Gaza.
Sebaliknya, ISIS berusaha untuk membersihkan etnis Yazidi dan telah mengancam orang-orang Kristen dan minoritas lainnya di Irak dan Suriah.
Keempat, Hamas telah menyimpulkan gencatan senjata dengan Israel, namun tidak sempurna di kedua pihak.
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
Sementara ISIS ditendang keluar oleh Al-Qaeda meski sebelumnya pernah membuat gencatan senjata sesama sekutunya.
Kelima, Hamas memiliki sayap sipil yang beroperasi untuk kantor pemilihan pada tahun 2006 dan memenangkan pemilu Palestina.
Sementara ISIS tidak memiliki sayap sipil dan sangat menentang menyelenggarakan pemilu oleh partai. (T/P001/P2)
*) John Ricardo I. “Juan” Cole (lahir 23 Oktober 1952) adalah seorang akademisi Amerika Serikat dan komentator di Timur Tengah dan Asia Selatan. Sejak 2002, dia telah menulis weblog, komentator di Juancole.com dan Truthdig.com.
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)