Gaza, MINA – Tentara Israel membebaskan lima tahanan Palestina dari Jalur Gaza pada Kamis (6/11), menurut Kantor Media Asra, para tahanan menderita penyiksaan fisik yang parah dan kekurangan gizi selama masa penahanan.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Telegram, Hamas mengonfirmasi para tahanan yang dibebaskan dipindahkan ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Gaza tengah, setelah dibebaskan dari Penjara Sde Men. Palestinian Information Center melaporkan.
Para tahanan yang dibebaskan adalah: Kayan Imad Muhareb, 24 tahun, Khalil Mahmoud Ahmad Al-Breem, 54 tahun, Fadi Abdel Qader Zayed Qudeih, 37 tahun, Zakaria Muhammad Al-Abed Abu Lehya, 33 tahun, dan Ahed Ahmad Muhammad Al-Daour, 50 tahun.
Ketiganya adalah penduduk Kegubernuran Khan Yunis, kecuali Kayan Muhareb dan Ahed Al-Daour, yang tinggal di bagian utara Jalur Gaza.
Baca Juga: Kembali Terpilih Jadi Pemimpin Likud, Netanyahu Siap Maju Pemilu Tahun Depan
Pernyataan tersebut tidak memberikan informasi rinci mengenai kondisi medis mereka saat ini. Namun, para mantan tahanan telah mengonfirmasi banyak tahanan yang baru dibebaskan berada dalam kondisi kesehatan kritis akibat penyiksaan berkepanjangan, kelaparan, dan pengabaian medis sistematis di dalam penjara-penjara Israel.
Pada 13 Oktober, Israel membebaskan sekitar 1.700 tahanan Gaza dalam perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan pemerintah Israel. Kesepakatan yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Turkiye, serta didukung oleh Presiden AS Joe Biden, mulai berlaku pada 10 Oktober.
Organisasi-organisasi hak asasi manusia, baik Palestina maupun Israel, melaporkan lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, masih berada dalam tahanan Israel, menghadapi kondisi yang keras, penyiksaan berkelanjutan, dan kelalaian medis. Beberapa tahanan telah meninggal dunia akibat hal ini. []
Baca Juga: Presiden Abbas Bertemu Paus Leo XIV di Vatikan
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic