Stuttgart, MINA – Semua awak pesawat Angkatan Udara AS yang jatuh di Laut Mediterania tewas, Komando Eropa AS (USEUCOM) mengumumkannya.
Dikutip dari Al Mayadeen pada Senin (13/11), lima anggota militer yang berada di dalam pesawat tewas, kata USEUCOM yang berbasis di Stuttgart, Jerman.
“Selama misi pengisian bahan bakar udara rutin sebagai bagian dari pelatihan militer, sebuah pesawat militer AS yang membawa lima anggota militer mengalami kecelakaan dan jatuh di Laut Mediterania. Kelima anggota militer yang berada di dalam pesawat tersebut tewas,” kata USEUCOM dalam sebuah pernyataan.
USEUCOM mengatakan penyelidikan atas kecelakaan itu masih berlangsung.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Kemarin, USEUCOM mengatakan, sebuah pesawat militer AS jatuh di Mediterania timur pada Jumat, 10 November.
Komando AS di Eropa tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasi jatuhnya pesawat, atau jenis pesawat tempurnya.
Ketika ketegangan di dunia Arab semakin meningkat dan kepentingan AS terancam jika perang regional pecah, AS berupaya mengerahkan sekitar selusin sistem pertahanan udara.
Menurut The Wall Street Journal, yang merujuk pada para pejabat pertahanan AS, militer AS telah berupaya mengerahkan setidaknya 12 sistem pertahanan udara sebelum invasi darat Israel ke Gaza.
Baca Juga: Presiden Brazil: Tak Ada Perdamaian di Dunia tanpa Perdamaian di Gaza
Israel telah diperingatkan oleh berbagai kelompok yang berkoordinasi bersama sebagai bagian dari Poros Perlawanan bahwa jika terjadi invasi darat ke Jalur Gaza, perang akan meluas hingga melibatkan berbagai front, mengingat bahwa seluruh wilayah pangkalan AS di wilayah tersebut juga akan rentan terhadap serangan.
Departemen Pertahanan AS diduga telah membawa, dari Fort Bliss, Texas, baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) untuk digunakan melawan rudal balistik yang akan ditempatkan di Arab Saudi.
Selain itu, setidaknya 11 sistem rudal permukaan-ke-udara MIM-104 Patriot dipindahkan dari Fort Liberty, North Carolina, dan Fort Sill, Oklahoma untuk ditempatkan di Kuwait, Yordania, Irak, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Anak-Anak Gaza yang Sakit Dirujuk ke Yordania
Mi’raj News Agency (MINA)