Tel Aviv, 22 Jumadil Awwal 1437/1 Maret 2016 (MINA) – Lima wanita asal Cina bermigrasi dari komunitas Yahudi Cina Kaifeng, bermigrasi ke Israel.
Mereka tiba di Tel Aviv, Israel pada Senin (29/2) untuk memulai kehidupan baru sebagai pendatang.
Mereka adalah Gao Yichen, Yue Ting, Li Jing, Li Yuan, dan Li Chengjin, yang telah mempelajari bahasa Ibrani dan Yahudi di tempat asal mereka, begitu tiba langsung melakukan perjalanan ritual ke Tembok Barat, di sisi Masjid Al-Aqsha.
Media setempat Times of Israel menyebutkan, mereka masih harus menjalani konversi resmi oleh Kepala kaum pendeta Yahudi Israel.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Para wanita Cina akan melanjutkan studi Yahudi mereka di Yerusalem Midreshet Nishmat, dengan dukungan dari Shavei Israel, sebuah organisasi Yahudi yang menjangkau bangsa-bangsa lain di seluruh dunia, yang terdiri dari akademisi, pendidik dan rabi Yahudi.
Organisasi juga akan menyiapkan biaya hidup mereka dan mendukung mereka saat mempersiapkan diri untuk konversi. Setelah menyelesaikan proses konversi, mereka akan menerima kewarganegaraan Israel.
“Menjadi bagian dari orang-orang Yahudi adalah suatu kehormatan, karena warisan dan kebijaksanaan,” kata Li Jing.
Ia mengatakan bahwa pada kunjungan sebelumnya ke Israel, dia menyelipkan catatan doa ke dalam celah Tembok Barat meminta untuk kembali dan tinggal di Israel.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
“Sekarang, doa saya sudah terjawab,” kata Li Jing.
Menurut Shavei Israel, itu adalah pertama kalinya dalam tujuh tahun bahwa anggota komunitas Kaifeng mampu untuk berimigrasi ke Israel.
“Keturunan Yahudi Kaifeng memiliki hubungan erat dengan orang-orang Yahudi,” kata Michael Freund, ketua Shavei Israel, yang berusaha untuk memperkuat hubungan dengan keturunan Yahudi di komunitas di seluruh dunia.
“Setelah berabad-abad asimilasi, semakin banyak orang-orang Yahudi Kaifeng dalam beberapa tahun terakhir telah mulai berusaha untuk kembali ke akar mereka dan merangkul identitas Yahudi mereka,”ujarnya.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Secara total, Shavei Israel telah membawa 19 anggota Kaifeng komunitas Yahudi ke Israel, kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan.
Kaifeng Cina merupakan komunitas Yahudi yang diyakini telah didirikan oleh pedagang Yahudi Irak atau Persia pada abad ke-8 atau 9 Masehi. Pada puncaknya, selama Dinasti Ming (1368-1644), komunitas Yahudi Kaifeng mungkin berjumlah lebih 5.000 orang. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara