Selfit, 5 Ramadhan 1436/22 June 2015 (MINA) – Limbah kimia laboratorium Universitas Ariel di pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat, mengancam lahan pertanian Palestina di Salfit.
Menurut penduduk setempat, Universitas Ariel menuangkan limbah kimia ke dalam jaringan saluran pembuangan permukiman yang mengalir ke lahan pertanian milik warga Palestina di Selfit sehingga mencemari air tanah, tanah dan udara. Sebagaimana laporan Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Peneliti lingkungan Universitas Ariel, Khalid Al-Maaly mengatakan, hampir 20.000 masiswa terdaftar di universitas itu.
Al-Maaly menegaskan, kehadiran Universitas Ariel di tanah Selfit adalah bertentangan dengan hukum internasional yang menganggap daerah Palestina ini sebagai daerah yang diduduki Israerl, bukan milik Israel, karena itu lembaga negara tidak dapat dibangun di atasnya.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Pada bulan lalu, Pemerintah Israel memperluas kampus Universitas Ariel dengan membangun laboratorium baru dan asrama mahasiswa di atas tanah yang disita dari warga Palestina di Selfit. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat