Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Limfoma Hodgkin Termasuk Jenis Kanker Agresif Mematikan

Hasanatun Aliyah - Kamis, 18 Januari 2018 - 01:50 WIB

Kamis, 18 Januari 2018 - 01:50 WIB

94 Views

Pemeriksaan kenker limfoma hodgkin secara umum. (Foto: inet)

Pemeriksaan kenker limfoma hodgkin secara umum. (Foto: inet)

Jakarta, MINA – Ketua Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik (Perhompedik) Prof. Dr. Arry H. Reksodiputro mengatakan, limfoma hodgkin termasuk jenis kanker yang agresif dan mematikan.

Kanker Limfoma Hodgkin termasuk jenis kanker yang agresif dan mematikan,” katanya dalam taklimat media dengan tema “Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin dan Inovasi Terapi Terbaru” di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Rabu (17/01).

Kanker tetap menjadi penyakit yang paling mematikan di dunia. Tahun 2012, terdapat 14,1 juta kasus baru kanker, 8,2 juta kematian akibat kanker dan 32,6 juta pasien kanker (dalam 5 tahun diagnosis) di dunia.

Di Indonesia tingkat prevalensi kanker telah mencapai 1,4 per seribu jiwa atau setara dengan sekitar 347.792 orang.

Baca Juga: Update Bencana Sukabumi:  Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian

Menurut data Globocan, diperkirakan jumlah kasus baru kanker di Indonesia akan meningkat dan mencapai 366.875 kasus, serta 239.030 kematian akibat penyakit ini pada tahun 2020. Jumlah ini juga diperkirakan akan terus bertambah menjadi 489.802 kasus baru dan 334.749 kematian akibat kanker pada tahun 2030.

“Ada dua jenis kanker darah yang terjadi pada sistem kelenjar getah bening, yakni Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin Limfoma,” ujarnya.

Linfoma hodgkin adalah salah satu kanker pada sistem kelenjar getah bening, yaitu sistem yang terdiri dari jaringan pembuluh dan kelenjar yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem kelenjar getah bening (limfe) turut membantu sistem kekebalan tubuh dengan melawan infeksi.

“Secara global, lebih dari 62.000 orang terdiagnosa limfoma hodgkin 25.000 orang dari mereka eninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini,” ujarnya.

Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025

Di Indonesia, angka kasus baru limfoma hodgkin pada tahun 2012 mencapai sebesar 1.168 dengan jumlah kematian sebesar 687.

Menurut data Globocan, angka ini diprediksi akan mengalami peningkatan di tahun 2020, dengan kasus baru sebesar 1.313 serta angka kematian sebesar 811. Angka kematian yang tinggi di Indonesia terkait erat dengan keterlambatan pendeteksian, sehingga mengakibatkan sebagian besar kasus kanker sudah berada pada stadium lanjut.

“Sayangnya, karena tidak umum, banyak masyarakat tidak mengenal faktor risiko dan gejalanya. Padahal, 80 persen dari kasus limfoma hodgkin dapat disembuhkan melalui kemoterapi jika terdeteksi dini. Untuk itu, penting untuk tidak meremehkan benjolan pada tubuh, meski ukurannya kecil,” tambahnya. (L/R10/RI-1)

 

Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia