Al-Quds, MINA – Gerakan Islam di Al-Quds (Yerusalem Timur) meminta kepada warga Muslim di Palestina untuk mengintensifkan kehadirannya di Masjid Al-Aqsa, terutama saat Shalat Jumat.
Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan kendali Islam atas Masjidil Aqsa dan melawan tindakan sepihak Pasukan Israel terhadap para jamaah. Demikian dikutip dari Pusat Informasi Palestina (Palinfo), Ahad (12/7).
Gerakan Islam menjelaskan, Al-Aqsa dan Kota Al-Quds terus menjadi sasaran serangan yahudisasi dan permukiman zionis, sementara warga Muslim menjadi korban deportasi, termasuk para tokoh-tokoh Palestina.
“Israel bersama ekstrimis Yahudi terus berupaya meneror warga Al-Quds dan mengusir mereka dari Al-Aqsa lewat penangkapan, ancaman pengusiran, denda tinggi, memutus sumber rezeki dan penembakan di gerbang Al-Aqsa,” kata gerakan tersebut dalam konferensi persnya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Untuk itulah, melalui kehadiran umat Muslim, Israel dan para ekstrimis Yahudi akan tahu bahwa Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds tidak akan mereka dapatkan meski hanya sejengkal tanah.
Gerakan itu juga mengingatkan kepada jamaah yang hadir di Masjid Al-Aqsa untuk tetap komitmen menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan dalam mencegah penyebaran virus corona.
Pada Sshalat Jumat (10/7) pekan ini, ribuan kaum muslimin dilaporkan menunaikan Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
Para jamaah yang hadir melakukan prosedur kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona dengan menjaga jarak dan menggunakan masker. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)