Washington, 19 Syawwal 1436/4 Agustus 2015 (MINA) – Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, Senin (3/8), Washington akan membela oposisi Suriah yang dilatih untuk menghadapi setiap serangan dari pasukan pro-Bashar Al-Assad.
Para pejabat mengatakan, Presiden Barack Obama telah mengambil keputusan menggunakan kekuatan udara untuk membela oposisi moderat yang didukung AS di Suriah dari potensi serangan pasukan pro-Assad atau kelompok bersenjata lainnya.
Keputusan itu muncul di saat AS dan Turki membahas operasi gabungan untuk membersihkan zona sepanjang perbatasan Turki-Suriah dari pejuang Islamic State (ISIS/Daesh), demikian ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (4/8).
Para pejabat Turki mendesak AS untuk lebih serius membela sekutu faksi oposisi Suriah.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Pekan lalu, pejuang Al-Qaeda dari afiliasi Nusra Front, dilaporkan menculik puluhan oposisi Suriah yang didukung AS dari Divisi 30, termasuk pemimpinnya Kolonel Nadeem Hassan.
Dari operasi itu, pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan AS melakukan beberapa serangan udara terhadap posisi pejuang Nusra di utara Suriah, menewaskan puluhan pejuang.
Berbicara kepada ARA News, pengamat politik Suriah Alaa Ahmed mengatakan, semua orang tahu pasukan pro-Assad tidak berani menargetkan pasukan oposisi yang didukung AS.
“Jika tidak, koalisi pimpinan AS akan menyerang markas pasukan rezim Suriah. Ini adalah kesepakatan yang dideklarasikan antara koalisi dan rezim Assad,” kata Ahmed. (T/P001/R05)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus