Gaza, 3 Sya’ban 1438/ 30 April 2017 (MINA) – Wilayah jalur Gaza saat ini mengalami krisis listrik terburuk menyusul pihak Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat tidak membayar tagihan listrik kepada Israel, Quds press melaporkan.
Saat ini di Gaza, listrik hanya menyala empat jam dalam sehari setelah beberapa bulan sebelumnya menyala delapan hingga dua belas jam sehari.
Pihak Israel yang selama ini memasok aliran listrik ke Gaza menyatakan, mereka mengurangi pasokan listrik karena pihak Palestina di Tepi Barat yang selama ini membayar pajak dan tagihan listrik memotong setorannya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Selama ini, masyarakat Gaza membayar listrik kepada Israel memalaui otoritas Palestina di Tepi Barat. PA lah yang kemudian membayarkannya kepada Israel.
Direktur hubungan masyarakat perusahaan listrik Gaza, Mohamed Thabet menyatakan, kondisi Gaza saat ini semakin memburuk akbat krisis listrik. Hal itu harus segera diatasi.
Sementara itu, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth menyatakan, pemerintah Israel tidak akan memotong pasokan listrik ke Gaza karena situasi kemanusiaan.
Gaza membutuhkan 600 megawatt listrik setiap hari. Namun saat ini hanya mendapat 120 megawatt dari Israel, 23 megawatt dari Mesir dan 45-70 megawatt dari pembangkit listrik sendiri. (T/R12/P2)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)