Beirut, MINA – Lebanon tidak memiliki listrik yang dihasilkan secara terpusat setelah kekurangan bahan bakar memaksa dua pembangkit listrik terbesarnya ditutup, kata seorang pejabat pemerintah, Sabtu (9/10).
“Jaringan listrik Lebanon benar-benar berhenti bekerja pada siang hari ini (Sabtu), dan sepertinya tidak akan berfungsi sampai Senin depan (11/10), atau selama beberapa hari,” kata pejabat itu, Midlle East Online melaporkan.
Perusahaan listrik negara mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa pembangkit termoelektrik di pembangkit listrik Zahrani telah berhenti. Pabrik Deir Ammar berhenti pada hari Jumat.
Penutupan kedua pembangkit listrik itu “secara langsung mempengaruhi stabilitas jaringan listrik dan menyebabkan pemadaman total, tanpa kemungkinan untuk melanjutkan operasi sementara waktu,” kata pernyataan itu.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Perusahaan listrik negara akan mencoba menggunakan cadangan bahan bakar minyak tentara untuk mengoperasikan pembangkit listrik sementara, tetapi itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat, kata pejabat itu.
Banyak orang Lebanon biasanya mengandalkan generator pribadi yang menggunakan diesel, meskipun pasokannya terbatas.
Lebanon telah dilumpuhkan oleh krisis ekonomi yang semakin dalam karena pasokan bahan bakar impor telah mengering. Mata uang Lebanon telah turun 90% sejak 2019. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)