Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Liverpool Hibahkan Kepemilikan Masjid  Bersejarah ke Badan Amal Muslim

sajadi - Rabu, 19 September 2018 - 16:48 WIB

Rabu, 19 September 2018 - 16:48 WIB

2 Views

Liverpool, MINA – Dewan kota Liverpool di Inggris telah menghibahkan kepemilikannya atas situs Masjid pertama di Inggris ke sebuah badan amal Muslim Abdullah Quilliam Society (AQS)untuk mendukung pengembangan gedung sebagai pusat warisan dan situs Islam.

“Peran Liverpool dalam perkembangan Islam di Inggris adalah kisah yang menarik dan pusat warisan baru ini akan menyinari masyarakat Victoria,” kata Cllr Alice Bennett, Walikota bagian warisan, Place Northwest melaporkan pada  Senin (17/9).

“Dunia tahu banyak tentang posisi Liverpool sebagai kota kedua dari Kerajaan Inggris. Semua komunitas  dapat berkembang di kota ini dan menjadikan Liverpool sebagai salah satu kota kosmopolitan pertama di dunia,” Bennett menjelaskan.

Amal sholeh ini bertujuan untuk mengenang perjuangan William Henry Quilliam, seorang pengacara Liverpool yang masuk Islam pada tahun 1887 dan yang mengawali “tempat lahirnya Islam di Inggris,” ketika dia mendirikan masjid dan pusat Islam pertama di Inggris yang berfungsi penuh pada tahun 1889.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Dalam sejarah hidupnya , setelah berganti nama menjadi Abdullah Quilliam, dia mendirikan Institut Muslim Liverpool, yang juga berfungsi sebagai panti asuhan, sekolah, dan rumah penerbitan, dan dianggap sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh dan tokoh penting dalam sejarah Islam di Inggris.

Masjid tersebut sempat ditutup pada tahun 1910, kemudian digunakan sebagai kantor pendaftaran kota untuk kelahiran, kematian, dan pernikahan sampai kantor pindah.

Kemudian, pada tahun 2006, AQS  dengan mantap memperbarui banguna tersebut, menyediakan atap baru, mengganti asbes, memasang CCTV dan berbagai karya internal sehingga masjid bersejarah itu resmi dibuka pada bulan Juni 2014 setelah 104 tahun penutupan.

Badan amal sejauh ini telah beroperasi dengan sewa dua tahun, oleh karena itu, pengalihan sewa menjadi hak milik akan memungkinkan AQS untuk terus mengoperasikan situs tersebut sebagai masjid, serta mengoperasikan pusat pelatihan dan akomodasi.

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

Ini juga akan memungkinkan mereka untuk menarik dana tambahan untuk mengembangkan museum, pusat pengunjung, perpustakaan, dan fasilitas belajar untuk mengenang kehidupan dan era Quilliam, yang akan dibuka di musim panas 2019.

Saat ini, ada tiga masjid di Liverpool yang terbesar adalah Masjid Al-Rahma, selain yang baru dibuka di distrik Mossley Hill, ada masjid lain yang baru dibuka di Toxteth. (T/Sj/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

 

Rekomendasi untuk Anda