Biliran, Filipina, MINA – Bencana alam tanah longsor yang dipicu oleh Badai Tropis Urduja (Kai-Tak) menewaskan 26 orang dan mengakibatkan 23 lainnya hilang di daerah timur Filipina, kata pihak berwenang negara itu, Ahad (17/12).
Pejabat mengungkapkan korban tewas dilaporkan terjadi di Provinsi Biliran, sehari setelah badai menerjang ke timur negara kepulauan tersebut, Rappler melaporkan.
Kai-Tak memorak-moranda pulau-pulau besar Samar dan Leyte pada hari Sabtu, merusak jaringan listrik di 39 distrik atau kota dan merusak jalan dan jembatan, kata badan bencana nasional Filipina.
Sekitar 87.700 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di wilayah tersebut. Tapi korban tewas sebelumnya hanya berada di angka 3 orang.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Sofronio Dacillo, petugas pengurangan risiko bencana dan manajemen provinsi, mengatakan korban tewas tersebut terjadi di empat kota di Biliran pada akhir pekan.
“Batu-batu sebesar mobil jatuh di rumah beton setelah hujan lebat selama tiga hari,” kata inspektur kepala Lilibeth Morillo, petugas informasi Kepolisian Biliran saat dia menggambarkan sebuah tanah longsor di distrik pegunungan yang terkenal di negara itu.
“Ada enam keluarga yang tinggal di sana namun mereka tidak mengungsi,” ujarnya, menambahkan tujuh mayat ditemukan di daerah tersebut.
Petugas penanggulangan bencana memperingatkan banjir dan tanah longsor berpotensi bertambah dan mengatakan 15.500 penumpang terdampar karena layanan feri masih ditangguhkan di beberapa bagian di wilayah tengah Filipina.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Filipina, sebuah negara kepulauan di sebelah utara Indonesia, dilanda oleh sekitar 20 badai besar setiap tahunnya. (T/R11/B05)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara