Kachin, MINA – Bencana tanah longsor akibat hujan deras terjadi pada Kamis (2/7) di tambang batu giok di Hpakant, negara bagian Kachin, Myanmar, dekat perbatasan Cina.
Sejumlah 166 mayat ditemukan Tim Penyelamat, dan belasan lainnya dikhawatirkan tewas setelah para penambang tersapu gelombang lumpur.
Bencana terjadi ketika lereng bukit runtuh akibat hujan deras. Al Jazeera melaporkan, Jumat (3/7).
Laporan menyebutkan, banyak dari mereka pekerja migran yang menjelajahi bukit mencari batu giok yang sakral dan berharga tinggi.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
“Misi pencarian dan penyelamatan berlanjut hari ini,” kata Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar dalam sebuah posting Facebook.
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menyatakan kesedihan atas tragedi itu.
Suu Kyi, berbicara pada siaran langsung Facebook, mengeluhkan apa yang dia gambarkan sebagai kebutuhan pekerja informal menyaring batu giok untuk mencari nafkah.
Para pengamat menyalahkan kecelakaan tersebut pada operator penambangan legal dan lemahnya penegakan hukum atas tindakan keselamatan.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Badan pengawas lingkungan, Global Witness, menyebut tanah longsor itu sebagai “tamparan keras atas kegagalan pemerintah mengekang praktik-praktik penambangan yang ceroboh dan tidak bertanggung jawab”. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas