Kairo, 7 Dzulhijjah 1436/21 September 2015 (MINA) – Mengambil sikap bersatu melawan kefanatikan, ratusan warga Louisville di Kentucky telah berkumpul untuk menghapus grafiti anti-Muslim, menunjukkan hubungan antar agama yang mendalam antara anggota masyarakat dari kelompok agama yang berbeda, di lansir oleh OnIslam, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (20/09)
“Saya pikir telah sangat jelas bahwa apa pun pesan yang dimaksudkan oleh pelaku, tentu menjadi bumerang,” Ozair Shariff, anggota dewan direksi Islamic Center of Louisville, mengatakan kepada Huffington Post.
“Setiap orang bekerja bersama-sama dan serentak dan itulah semangat sejati kota dan penduduknya.”
Shariff merujuk grafiti anti-Muslim yang muncul di dinding pusat Islam pada Rabu malam termasuk pesan yang berbunyi, “Ini adalah untuk Perancis” dan “Muslim Tinggalkanlah orang-orang Yahudi sendiri.”
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mengekspresikan penentangan mereka terhadap pesan kebencian, perwakilan dari semua kelompok agama utama dan jemaat berkumpul pada hari Jumat di sana untuk menunjukkan dukungan, bersama dengan siswa dari sekolah swasta, publik dan Katolik.
Setelah Walikota Louisville Greg Fischer, presiden masjid dan tokoh agama dan masyarakat lainnya membuat komentar singkat, relawan bergiliran menyapukan cat di atas pesan-pesan tersebut.
Cat untuk menutupi graffiti-grafiti tersebut disumbangkan oleh penduduk dan organisasi lokal, kata Shariff. (T/anj/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi