Cileungsi, Bogor – Lembaga Penyantunan Anak Yatim dan Dhuafa (LPAYD) terus konsen pada penyaluran bantuan pendidikan dan sosial di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, di tengah Pandemi Covid-19 yang masih melanda.
“Pandemi Covid-19 yang membuat dampak pada pendidikan dan sosial, oleh karena itu LPAYD bergerak cepat untuk membahagiakan anak-anak yatim dan dhuafa, dengan meluncurkan program penyaluran bantuan biaya sekolah dan pembagian perlengkapan sekolah, dan lainnya,” kata Ketua LPAYD Samsuri Mudawwam, ST kepada MINA, saat dikunjungi pada Jumat (21/8) di kantornya, Cileungsi, Bogor.
Kunjungan MINA yang langsung dihadiri Kepala Peliputan (Kalip) Rana Setiawan, kunjungan untuk menjajaki kerjasama dalam rangka mensukseskan acara Festival Muharram MINA 1443 H yang rangkaian acaranya menggelar penyantunan anak yatim dan dhuafa.
Acara yang rencananya akan dilaksanakan secara hybrid di Jakarta dengan tetap mematuhi protokol kesehatan ketat dan secara virtual melalui MinanewsTV pada 28 Agustus 2021 mendatang.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Semoga kerjasama ini terus terjalin baik. Kami harapkan, event MINA ini dapat memberikan semangat positif dan berbagi di masa pandemi dengan mengambil keutamaan di bulan Muharram melalui penyantunan anak yatim dan dhuafa,” kata kang Rana sapa akrabnya yang juga selaku Ketua Panitia Festival Muharram MINA 1443 H.
Samsuri mengatakan, selama ini kita bekerjasama dengan Tarbiyah Ponpes Al-Fatah Cileungsi Bogor, kebanyakan kita melakukan untuk membantu biaya pendidikan kepada anak-anak Yatim dan dhuafa.
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang disalurkan mengalami peningkatan, sebelum pandemi terdata sebanyak 52 anak yatim dan dari keluarga dhuafa yang dibantu LPAYD. Semenjak pandemi jumlahnya meningkat mencapai 64 orang, ini karena terjadi dampak ekonomi yang menurun dikarenakan Covid-19.
Lembaga sosial LPAYD yang diresmikan di lingkungan Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, sejak 2014 lalu.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Samsuri mengatakan, keberadaan LPAYD ini sudah cukup lama, namun baru memiliki kantor kesekretariatan di lingkungan Ponpes Al-Fatah Cileungsi awal tahun ini.
Fungsi adanya LPAYD ini, kata Samsuri, untuk menghimpun ikhwan-ikhwan yang ingin berdonasi untuk yatim dan dhuafa, donaturnya juga ada internal dan masyarakat luas. Artinya tidak hanya donatur muslim, ada juga donatur dari non-muslim yang ikut berdonasi.
LPAYD juga berencana membiayai dan membina anak Yatim dan dhuafa untuk menjadi kader dai dan ulama, tentunya atas persetujuan orang tua atau walinya.
“Sementara gagasan ini adalah salah satu cita-cita Ustadz Zubadi Ardani almarhum ketika awal pembentukan LPAYD,” pungkasnya. (L/R8/R1)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan