Depok, MINA – Danone Indonesia menyerahkan Mobil Instalasi Pengolah Air kepada Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Jawa Barat, Sabtu (10/6).
Connie Ang, Chief Executive Officer of Danone Indonesia, mengatakan, kerjasama pihaknya dengan Nahdlatul Ulama sudah terjalin sejak 2021 melalui sejumlah inisiatif.
“Semoga serah terima ini memperkokoh komitmen Danone meningkatkan kesehatan masyarakat melalui ketersediaan air minum aman, dan upaya penanggulangan bencana,” katanya.
Kerja sama ini bertepatan dengan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LPBI NU di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Depok.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Turut hadir K.H Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Letjen TNI Suharyanto selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Ace Hasan Syadzily, Ketua LPBI PBNU.
“Kami berkomitmen hadirkan kesehatan melalui produk-produk berkualitas, memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” imbuhnya.
Ia mengatakan, serah terima Mobil Instalasi Pengolah Air merupakan peran aktif dalam tanggap bencana, memastikan ketersediaan air minum sehat dan aman di masyarakat.
“Kami memiliki komitmen Positif Water Impact hingga 2030 nanti, komitmen kami mengembalikan banyak air ke alam dan masyarakat, yang sudah dimanfaatkan,” imbuhnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Pihaknya merasa bangga mendukung LPBI PBNU dengan sebuah mobil instalasi pengolah air. Kami menyadari dalam bencana alam, aspek kunci yang perlu diperhatikan adalah kesehatan, dimana pemenuhan air minum sehat dan aman menjadi penting bagi masyarakat.
“Harapannya berdampak luas upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan penguatan ketahanan bencana, kita dapat merawat jagat membangun peradaban,”
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, gagasan spiritual yang dimaksud adalah ketika umat manusia melihat lingkungan hidup dari sudut pandang spiritualitas.
“Kita tidak boleh melihat alam sebagai objek eksploitasi, tetapi harus memiliki rasa tanggung jawab memelihara dan merawatnya,” ujarnya.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Menurutnya, dalam Al-Quran bahwa alam semesta bersama isinya diciptakan untuk kepentingan umat manusia, tapi tidak berarti boleh mengeksploitasinya. Sebagai khalifatullah mari bertanggung jawab mengelola lingkungan demi kemaslahatan bersama.
Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire yang terbentang sepanjang garis khatulistiwa. Kondisi ini membuat Indonesia memiliki iklim tropis dengan sinar matahari berlimpah, curah hujan meningkat dan tanah subur dikelilingi gunung berapi dan situs aktif seismik.
Kondisi tersebut menempatkan Indonesia negara yang rawan bencana. Sejalan dengan Laporan World Risk Report 2022 menunjukkan Indonesia merupakan negara paling rawan bencana ketiga di dunia.
Selain itu Ketua LPBI NU Tb. Ace Hasan Syadzili menyampaikan, terima kasih bantuan mobil instalasi pengolah air, utamanya untuk pengolahan air dibutuhkan saat bencana.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
“Saat bencana terjadi, masyarakat kesulitan air minum. Kita memiliki sumber daya sampai di daerah yang siap berkolaborasi menyelamatkan lingkungan,” katanya.
“Krisis lingkungan dan kerusakan alam disebabkan tangan manusia. Untuk mengatasi problem tersebut NU menawarkan nilai-nilai agama dan kearifan lokal berkontribusi menyelamatkan bumi yang kita cintai,” katanya. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025