Jakarta, MINA – Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar konferensi nasional masjid ramah lingkungan 2022, dengan tema “Dari Masjid Wujudkan Kehidupan Berkelanjutan” pada Kamis-Jumat (3-4/11), di Jakarta Pusat.
Ketua LPLH SDA MUI, Hayu Prabowo mengatakan, kegiatan untuk menekan terjadinya krisis lingkungan hidup, krisis lingkungan hidup dan perubahan iklim merupakan ancaman eksistensial terbesar bagi umat manusia.
“Sains dan teknologi tidak akan menyelesaikan masalah-masalah lingkungan hidup, peran umat beragama dalam penanganan masalah lingkungan hidup dan perubahan iklim telah menjadi perhatian dunia,” kata Hayu.
Ia juga menjelaskan, kekuatan spiritual dan juga kekayaan berwujud maupun tidak berwujud organisasi berbasis agama merupakan kekuatan karena memiliki pengaruh dalam aspek sosial, ekonomi, politik, kredibilitas dan pengaruh dengan pengikutnya yang dapat membentuk perubahan perilaku masyarakat.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Kita perlu terus menekankan dan mendorong koherensi, integrasi, dan koordinasi di semua tingkat tata kelola lingkungan melalui dukungan semua pihak, termasuk komunitas masjid,” ujarnya.
Hayu mengatakan, fungsi masjid tidak hanya untuk kegiatan ibadah saja, tetapi juga masuk pada ranah muamalah.
Karenanya, kata Hayu, peran masjid tidak hanya menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga merealisasikan perbuatan kebaikan sebagai cerminan spiritual keagamaan.
“Kekuatan spiritual dan juga kekayaan berwujud maupun tidak berwujud lembaga berbasis agama, seperti masjid dapat menjadi kekuatan dalam penerapan solusi kerusakan alam yang belum banyak tersentuh akan nilai-nilai agama,” jelasnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Hayu mengungkapkan, pengaruh sosial dan kredibilitas masjid kepada jamaahnya merupakan sumber daya yang dapat membentuk perubahan perilaku masyarakat.
“Maka peran lembaga keagamaan seperti masjid akan memegang peran kunci dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim global,” imbuhnya.
Konferensi nasional masjid ramah lingkungan ini, kata Hayu, akan menjadi ajang pertemuan bertukar informasi dan pemikiran dalam menggalang sinergi komunitas dan membangun kolaborasi masjid ramah lingkungan.
“Terutama melalui penerapan fatwa MUI yang terkait pelestarian hidup dan pengelolaan lingkungan hidup. Lingkup diskusi terkait peran masjid dalam mengatasi isu lingkungan hidup melalui tiga aspek yaitu manajemen, memakmurkan dan ibadah,” katanya. (R/R4/R1)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian