Jakarta, MINA – Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Balitbang-Diklat Kemenag akan menggelar pelatihan menulis Alquran 30 juz digital.
Kepala LPMQ Muchlis M Hanafi mengatakan, kegiatan ini bertujuan memfasilitasi talenta kaligrafi untuk mengembangkan bakatnya sekaligus mengaktualisasikannya bagi kemanfaatan umat.
Apalagi, selama ini Indonesia dikenal sebagai gudangnya juara kaligrafi, baik tingkat nasional maupun internasional.
“Talenta-talenta hebat itu harus didukung. Sayang sekali bila keterampilan mereka tidak termanfaatkan secara maksimal. Hasil ketekunan belajar selama bertahun-tahun itu harus dimanfaatkan sesuai dengan zamannya,” kata Muchlis di Jakarta, Jumat (11/5).
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Dikutip dari rilis Kemenag, menurut Muchlis, selama ini, seniman tulis Arab kebanyakan hanya menggores pena di kanvas, display galeri, museum, tembok atau kubah masjid. LPMQ ingin mengembangkan bakat mereka dengan sentuhan digital.
“Tujuannya, agar karya-karya itu lebih banyak termanfaatkan kalangan luas,” ujarnya.
LPMQ mengundang para kaligrafer profesional untuk turut serta dalam Pelatihan Gratis Menulis Font Al-Quran. Tim IT LPMQ akan memberikan pelatihan agar para kaligrafer bisa dengan mudah menulis Al-Quran 30 juz.
“Hanya dengan menuliskan huruf-huruf Hijaiyah, lalu mengabungkannya dengan huruf Hijaiyah lainnya pada posisi di depan, di tengah dan di akhir. Hasil tulisan itu akan diinput dengan sistem dari tim IT, maka jadilah font Alquran yang unicode,” jelas Muchlis.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
“Font hasil tulis tangan ini, selanjutnya bisa dimanfaatkan oleh khalayak untuk mengetik di Micrsoft Word, dan program yang lain,” lanjutnya.
Muchlis menegaskan bahwa pelatihan ini diberikan secara cuma-cuma. Namun demikian, pada tahap awal kuotanya terbatas, hanya untuk 40 pendaftar yang lolos seleksi sesuai dengan syarat dan ketentuan.
“Bagi yang berminat, bisa langsung mendaftar di Bayt Alquran LPMQ yang berlokasi di TMII, Jaktim. Gratis!” pungkasnya. (R/R05/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina