Tripoli, MINA – Sebuah organisasi non-pemerintah Jerman dan penjaga pantai Libya pada Senin (6/11) saling menyalahkan atas kematian lima orang migran, termasuk seorang anak; yang terjadi dalam sebuah operasi penyelamatan setelah sebuah kapal yang membawa migran terbalik di Laut Mediterania.
LSM Sea Watch mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis di situsnya bahwa “perilaku kejam dan ceroboh” penjaga pantai Libya telah menyebabkan setidaknya lima kematian.
“Mungkin tidak ada yang harus mati hari ini jika saja kita memiliki kemungkinan untuk beroperasi secara wajar di lingkungan yang tenang,” kata Kepala Misi Sea Watch Johannes Bayer dalam pernyataan tersebut. Demikian Anadolu Agency memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Namun, pasukan Angkatan Laut Libya mengatakan bahwa mereka menyelamatkan 47 migran ilegal, sementara lima lainnya tenggelam saat mereka mencoba berenang ke kapal Sea Watch, yang mereka klaim telah menciptakan kekacauan di daerah penyelamatan.
“Begitu LSM Jerman Sea Watch tiba di tempat penjaga pantai Libya menyelamatkan para migran, semua migran bergegas ke sana. Kebanyakan dari mereka melompat ke air, menyebabkan kematian lima di antaranya,” kata pasukan angkatan laut tersebut dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook mereka.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB, setidaknya 2.600 orang telah tewas dalam rute migrasi Mediterania dari Libya ke Italia hingga 1 November. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan