Jakarta, MINA – Ketua Sekolah Kajian Stratejik & Global Universitas Indonesia (UI) Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi mengatakan kegiatan lokakarya yang diselenggarakan oleh Amerika Serikat (AS) di Bahrain yang membicarakan tentang Paletina mengabaikan Hak Azasi rakyat Palestina itu sendiri.
“Sebuah program yang diperuntukkan kepada rakyat Palestina, tapi mengabaikan hak azasi mereka, ini sungguh aneh,” katanya dalam seminar nasional bertema “Tanggung Jawab Intelektual dalam Mendukung Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina” diselenggarakan di Gedung UI Salemba, Jakarta, Sabtu (24/8).
Lutfi yang beberapa kali sudah mengunjungi beberapa wilayah Palestina itu menegaskan, hak azasi rakyat Palestina adalah kemerdekaan, terbebasnya mereka dari penjajahan Zionis Israel.
Namun, ia menegaskan, peta politik di Timur Tengah bisa berubah setiap saat. Politik di Timur Tengah sangat dinamis.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Konferensi ekonomi “Konferensi Manama” yang berlangsung di ibukota Bahrain, sejak awal mendapatkan pertentangan tegas Palestina. Konferensi ekonomi yang digelar negara-negara Teluk bersama Amerika Serikat itu disebut sebagai salah satu wujud “The Deal of Century” atau “Kesepakatan Abad Ini” yang dicetuskan Amerika Serikat.
Konferensi ini adalah bagian dari langkah-langkah Amerika untuk bermain licik di tanah Palestina. Bahwasanya, masjidil Aqsa yang di dalam kota Yerusalem itu bukan sebuah tempat yang bisa dijual belikan.
Palestina memutuskan untuk menolak konferensi tersebut. (L/Ais/P2/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan