Hulmu Jiel Mesir (Photo By Hadis MINA)" src="http://mirajnews.org/wp-content/uploads/2014/05/DSC_0017.jpg" alt="Penandatanganan MoU Bidang Pendidikan antara Ma'had AL-Fatah dengan Yayasan Pendidikan Hulmu Jiel Mesir (Photo By Hadis MINA)" width="338" height="224" border="0" />Bandar Lampung, 17 Rajab 1435 H/16 Mei 2014 (MINA) – Ma’had Al-Fatah Lampung menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Yayasan Pendidikan Hulmu Jiel, Mesir terkait kerjasama pendidikan, khususnya bahasa Arab.
Penandatangan kesepakatan kerjasama bidang pendidikan ini dilakukan di Masjid Taqwa Komplek Ma’had Al-fatah, Lampung, Jum’at (16/5).
Hamdy Mohamed Abdalghafar, Pembina Yayasan Hulmu Jiel dalam sambutannya sebelum penandatanganan MoU mengatakan, kerjasama bidang pendidikan utamanya bahasa Arab ini merupakan awal dari kerjasama-kerjasama lain kedepan dengan tujuan menyatukan umat dalam satu barisan.
“Kerjasama bidang pendidikan bahasa Arab ini merupakan awal, kedepan saya berharap kerjasama di bidang lain juga bisa terwujud, “ kata Hamdy yang juga pembina belasan Ma’had di Mesir ini.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sementara Lili Sholehuddin, M.Pd.I selaku Mudir Ma’had Al-Fatah Lampung saat ditemui Miraj Islamic News Agency (MINA) usai penandatangan mengatakan kerjasama bidang pendidikan bahasa Arab ini akan diawali dengan menghadirkan guru-guru bahasa Arab dari Hulmu Jiel Mesir.
“Tahap awal kami akan membuat semacam diklat yang materinya berupa metode pengajaran bahasa Arab dengan tenaga pengajar dari Hulmu Jiel Mesir, “ kata Lili.
Lili juga berharap kedepan, Ma’had Al-fatah yang mempunyai pola pondok masyarakat dimana santri, asatidz, dan masyarakat berbaur menjadi satu di Dusun Muhajirun Desa Negararatu Kecamatan Natar Lampung Selatan ini menjadi sebuah dusun yang seluruh masyarakatnya menggunakan bahasa internasional terutama Arab dan Inggris.
“Kedepan sebagaimana keinginan Pembina Utama Ma’had ini yakni H.Muhyiddin Hamidy, penduduk di lingkungan Ma’had Al-Fatah ini diharapkan bisa menggunakan bahasa internasional Arab dan Inggris, jual beli pisangpun nantinya pedagang harus menggunakan bahasa Arab dalam tawar menawar, “ kata Lili.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Hulmu Jiel Mesir merupakan Yayasan yang membawahi belasan Ma’had atau madrasah di Mesir, tidak sebagaimana di Indonesia dimana kita bisa mendirikan puluhan lembaga pendidikan dengan satu nama sebagai cabang, pemerintah Mesir melarang lembaga pendidikan didirikan dengan satu nama, jika ingin mendirikan sepuluh lembaga pendidikan, maka kita harus membuat sepuluh nama pula, meskipun polanya sama.
Hamdy selaku Pembina Yayasan Hulmu Jiel datang ke Indonesia untuk mempelajari pola Lembaga Pendidikan Khas Indonesia yakni Pondok Pesantren. Dan Ma’had Al-Fatah terpilih dari sekian banyak Ma’had atau Pondok Pesantren yang ada di Indonesia. (L/B01/EO2).
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain