Gaza, MINA – Surat kabar Ibrani, Maariv pada Ahad (4/7), melaporkan, negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan pendudukan Israel yang ditengahi Mesir menemui jalan buntu setelah hampir satu setengah bulan upaya untuk membujuk kedua belah pihak menghentikan eskalasi.
Maariv mengatakan, otoritas pendudukan Israel bersikeras menghubungan file rekonstruksi dengan pembebasan tentaranya yang ditahan di Gaza, namun sebaliknya gerakan perlawanan Islam Hamas menginginkan kedua file tersebut dipisahkan.
Surat kabar tersebut mengutip seorang pejabat tinggi keamanan Israel, perbedaan antara Israel dan Hamas sangat besar, sehingga memperumit negosiasi, apalagi ditambah dengan peluncuran balon pembakar dan serangan udara Israel ke Gaza baru-baru ini.
Akibatnya, ketegangan akan berlanjut selama beberapa hari mendatang kecuali ada kemajuan nyata dalam negosiasi, menurut “Maariv“.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dinas keamanan Israel melakukan persiapan untuk menghadapi beberapa skenario, yang paling penting adalah kemungkinan tembakan roket dari Gaza menuju pemukiman Israel.
Sementara itu, jurnalis Radio Tentara Israel Doron Kadosh mengatakan, “Jika Hamas ingin menggunakan balon pembakar sebagai pesan untuk mendapatkan fasilitas, itu adalah metode yang tidak tepat. (T-K-G/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya