Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Macron Desak PM Baru Israel Buat Perdamaian Bersejarah dengan Palestina

sajadi - Rabu, 6 Juli 2022 - 08:25 WIB

Rabu, 6 Juli 2022 - 08:25 WIB

4 Views

Paris, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Perdana Menteri (PM) baru Israel, Yair Lapid untuk memulai kembali pembicaraan damai dengan Palestina, Middle East Monitor melaporkan, Selasa (5/7).

“Rakyat Israel beruntung memiliki Lapid sebagai perdana menteri,” kata Macron, setelah pertemuan antara kedua pemimpin di Paris, Prancis.

Berbicara di depan kamera, Macron mengatakan tidak ada alternatif dialog politik untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina.

“Saya tahu seberapa banyak Anda dapat menandai sejarah jika Anda meluncurkan kembali proses ini, yang telah rusak terlalu lama,” kata Macron, seraya menambahkan bahwa dia yakin Lapid memiliki apa yang diperlukan untuk berhasil.

Baca Juga: Ketua Komisi Urusan Tahanan Palestina Komunikasikan Kesepakatan Pertukaran Tahanan Palestina

Lapid, seorang sekuler dan sentris telah lama berpendapat, memulai kembali pembicaraan tentang kenegaraan Palestina yang terhenti pada 2014. Tetapi, setelah mengambil alih jabatan perdana menteri dari Naftali Bennett, ia mewarisi koalisi yang menentang penyerahan tanah pendudukan kepada Palestina.

“Kami berbicara tentang masalah Palestina, tetapi itu bukan bagian utama dari diskusi,” kata Lapid kepada wartawan.

“Penataan pemerintah tetap apa adanya dan batasan tetap seperti apa adanya,” katanya, seraya menambahkan bahwa Prancis memiliki pemahaman penuh tentang ini meskipun pertanyaan mereka benar-benar sah.

Lapid mengatakan dia tidak mengesampingkan pertemuan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, tetapi mengatakan itu tidak mungkin dalam empat bulan mendatang mengacu pada pemilihan 1 November.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Palestina Gambarkan Situasi Gaza Utara

Mengenai pemukiman Yahudi di Tepi Barat, keluhan utama Palestina dalam konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade, Lapid mengatakan kebijakannya adalah mengakomodasi pertumbuhan alami, sebuah referensi untuk memperluas keluarga penduduk.

“Israel tidak akan membangun pemukiman baru,” tambahnya. (T/RE1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Qatar Serahkan Draf Akhir Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Kolom
Palestina