Paris, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa membuat seluruh penduduk di Jalur Gaza kelaparan adalah kejahatan yang harus segera dihentikan.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan pada Senin (25/8), Macron mengatakan ia telah membahas situasi tragis di Gaza dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Palestinian Information Center melaporkan.
“Kami bekerja sama erat dengan Qatar untuk memastikan keberhasilan upaya mediasi, dan untuk mempersiapkan konferensi Solusi Dua Negara di New York pada 22 September,” ujarnya.
Sejak 2 Maret, pasukan Israel telah memblokir penyeberangan perbatasan Gaza, mencegah masuknya makanan, bantuan kemanusiaan, pasokan medis, barang, dan bahan bakar, yang mengakibatkan penurunan kemanusiaan yang serius.
Baca Juga: Israel Pertimbangkan Ganti Tempat Perundingan dengan Hamas ke UEA atau Eropa
Pendudukan Israel memperbarui kampanye agresifnya terhadap Gaza pada 18 Maret 2025, melancarkan serangan udara di seluruh Jalur Gaza dan melanggar perjanjian gencatan senjata hampir 60 hari yang dimediasi oleh AS, Mesir, dan Qatar.
Israel menolak memasuki fase kedua kesepakatan gencatan senjata, yang rencananya diperpanjang selama 42 hari, diikuti oleh fase ketiga dengan durasi yang sama untuk transisi menjadi gencatan senjata permanen.
Sejak serangan baru dimulai, setidaknya 62.744 warga Palestina syahid, dengan 158.259 orang terluka, sekitar 72% di antaranya perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan. []
Baca Juga: Laporan PBB: Sistem Pendidikan Gaza Hampir Runtuh Total
Mi’raj News Agency (MINA)