El-Arish, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Selasa (8/4) menyebut dimulainya kembali bantuan ke Gaza sebagai “prioritas utama” saat berkunjung ke kota El-Arish di Mesir, titik transit utama untuk pasokan ke wilayah Palestina.
“Situasi saat ini tak tertahankan,” kata Macron, sambil menyerukan “dimulainya kembali bantuan kemanusiaan secepat mungkin”. Gulf News melaporkan.
Hampir semua dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi berkali-kali akibat kampanye militer Israel yang menghancurkan, yang diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang dipimpin oleh kelompok Islam Palestina Hamas.
Israel melanjutkan serangannya ke Gaza pada 18 Maret, setelah gencatan senjata selama hampir dua bulan.
Baca Juga: Hamas: Israel Secara Sistematis Bunuh Tahanan Palestina
Sejak 2 Maret, Israel telah memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut setelah terjadi ketidaksepakatan dengan Hamas tentang cara melanjutkan gencatan senjata setelah fase pertama berakhir.
Ketika ditanya tentang usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih wilayah tersebut dan membangunnya kembali menjadi apa yang disebutnya “Riviera Timur Tengah”, menggusur penduduk Palestina, Macron mengatakan “itu bukan proyek real estat”.
Kantor Macron mengatakan kunjungannya ditujukan untuk meningkatkan tekanan pada Israel agar membuka kembali titik-titik penyeberangan, untuk pengiriman barang-barang kemanusiaan ke Gaza”.
Ia juga mengecam serangan Israel bulan lalu yang menewaskan 15 petugas medis dan pekerja bantuan, menurut PBB dan tim penyelamat Palestina.
Baca Juga: Israel Gunakan AI Cegah Tentara Unggah Bukti Kejahatannya di Media Sosial
“Yang terpenting, pekerja kemanusiaan harus dilindungi saat mereka melakukan intervensi, karena mereka bukan pemangku kepentingan dalam konflik tersebut,” kata Macron. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Keluarga Syaikh El-Awasi: Akhirnya Kami Makamkan Para Syuhada Kami
















Mina Indonesia
Mina Arabic