Paris, MINA – Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Senin (28/1) bertemu dengan rekan Mesirnya di Kairo. Pada kesempatan itu ia mengatakan, ia mendukung Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi yang telah memimpin dengan tindakan tegas.
Namun menurutnya, itu terjadi karena terdapat perbedaan pendapat untuk menghormati Hak Asasi Manusia (HAM).
Macron yang memimpin delegasi besar dalam perjalanan tiga hari ke Mesir mengatakan sebelum pembicaraan, ia ingin “mengejar dialog yang jujur tentang topik-topik kebebasan publik dan Hak Asasi Manusia,” demikian The New Arab melaporkan yang di kutip MINA.
“Stabilitas nyata tergantung pada vitalitas masyarakat,” kata Macron pada Konferensi Pers bersama Sisi.
Baca Juga: Hezbollah Tuding Israel Gunakan Intelijen dan Rudal AS untuk Bunuh Nasrallah
“Stabilitas dan perdamaian abadi berjalan seiring dengan menghormati kebebasan individu, martabat semua orang dan aturan hukum,” lanjutnya.
Perancis yang menganggap dirinya sebagai tempat lahirnya HAM, telah mendapat tekanan dari para aktivis untuk mengangkat masalah itu dengan Sisi, yang memimpin militer menggulingkan presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis pada tahun 2013.
Sejak itu, pihak berwenang telah memenjarakan ribuan orang, termasuk politisi, aktivis, jurnalis dan banyak dari mereka yang berada di belakang revolusi 2011 yang menggulingkan penguasa lama Hosni Mubarak.
Macron mengatakan, terlalu banyak orang biasa “yang tidak mengancam stabilitas rezim” telah dipenjara. (T/Gun/RI-1)
Baca Juga: Raja Salman Sampaikan Pesan Ramadhan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 120 Lebih Pejuang Hezbollah Lebanon yang Gugur Dimakamkan