Tel Aviv, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Tel Aviv pada Selasa (24/10) dan menyatakan dukungannya kepada Israel dalam melawan pejuang Palestina yang disebutnya “teroris”.
“Apa yang terjadi tidak akan pernah terlupakan,” kata Macron saat bertemu dengan timpalannya dari Israel Isaac Herzog di Yerusalem, merujuk pada serangan terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 1.400 orang oleh pejuang Palestina, termasuk 30 warga Prancis tewas. “Saya di sini untuk mengekspresikan solidaritas kami.”
Pemimpin Prancis juga akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, kata kantor pemimpin Palestina. Arab News melaporkan.
Macron dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyampaikan “solidaritas penuh” Prancis terhadap Israel, kata Kepresidenan Prancis.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Dia juga diperkirakan akan menyerukan “pelestarian penduduk sipil” di Gaza, di tengah pengeboman tanpa henti yang dilakukan Israel, dan saat Israel bersiap melakukan invasi darat ke daerah kantong Palestina yang penuh sesak itu.
Macron secara khusus akan menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan” untuk memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke Gaza, di mana 2,4 juta penduduknya sebagian besar kekurangan air, makanan, listrik, dan pasokan dasar lainnya setelah blokade Israel, kata Istana Elysee.
Tujuh warga negara Perancis masih hilang, salah satu dari mereka, seorang wanita Perancis, telah dikonfirmasi termasuk di antara lebih dari 200 orang yang menurut Israel disandera oleh pejuang Palestina di Gaza.
Sebelum Macron, Presiden AS Joe Biden, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni telah mengunjungi Israel. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu