Dubai, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, menghancurkan gerakan Hamas adalah tujuan Israel yang tidak realistis, karena hal itu “menyebabkan perang yang berlangsung setidaknya sepuluh tahun.”
Dia menambahkan dalam pidatonya di sela-sela KTT iklim yang diadakan di ibukota Uni Emirat Arab (UEA), Dubai, dirinya sangat prihatin dengan dimulainya kembali perang di Jalur Gaza, dan dia akan datang ke Qatar untuk membantu memperbarui gencatan senjata yang memungkinkan dan pembebasan tahanan.
Menurut laporan media Quds Press pada Sabtu (2/12), Presiden Perancis meminta Israel untuk mengklarifikasi tujuannya melawan Hamas, dan menunjuk pada tujuan yang dinyatakan “penghancuran total Hamas tidak mungkin dan tidak realistis.
“Apakah ada yang percaya bahwa hal ini mungkin?” Perang seperti itu akan berlangsung selama satu dekade,” katanya.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Dikatakan, keamanan regional Israel tidak mungkin terjadi jika hal itu mengorbankan nyawa warga Palestina, yang mengarah pada kebencian dan kebencian dalam opini publik di seluruh wilayah.
Jumlah korban agresi Israel di Jalur Gaza pada hari kelima puluh tujuh meningkat menjadi 15.207 orang yang mati syahid dan 40.652 warga Palestina terluka sejak tanggal 7 Oktober lalu, 70% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, demikian enurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. (T/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza