Jakarta, MINA – Madani International Film Festival (Madani IFF) 2023 akan kembali digelar di Jakarta pada 7-12 Oktober, dengan mengangkat tema ‘Buhul’, yang salah satu fokusnya adalah isu Palestina, termasuk perjuangan rakyatnya.
Sejak awal, Madani IFF sendiri selalu menyampaikan pesan dan gambaran kehidupan kaum muslim dari berbagai penjuru dunia, baik muslim sebagai warga mayoritas, maupun minoritas.
Festival film ini diharapkan dapat menghayati berbagai budaya kehidupan, mimpi dan harapan dari kaum muslimin dalam keseharian mereka.
Untuk itu itu, tahun ini Madani IFF mengangkat tema “Buhul” untuk mengikat rasa persaudaraan dalam keberagaman.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Board Madani IFF Hikmat Darmawan menyampaikan makna di balik kata Buhul dan alasannya sebagai inspirasi tema tahun ini.
“Kata buhul secara positif digunakan terutama sebagai terjemahan untuk ungkapan ‘urwatul wutsqa’ dalam Al-Baqarah: 256. Yang diterjemahkan secara harfiah, ‘buhul’ di sini mengacu pada ‘simpul tali’ yang mengikat amat kuat. Pemaknaan ‘buhul’ sebagai ‘simpul dalam tali’ atau ‘ikatan yang sangat kuat’ inilah yang dijadikan inspirasi untuk tema Madani IFF tahun ini,” kata Hikmat.
Produser, Board Madani IFF 2023 Putut Widjanarko pada jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/9) juga mengungkapkan tentang pemilihian isu Palestina sebagai salah satu fokus pada gelaran Festival tahun ini.
“Sebenarnya udah lama sekali kita ingin punya fokus country Palestina, ya. Karena dengan segala keterbatasannya, dengan situasi yang dihadapinya, para sineas di Palestina sekarang juga bagus-bagus,” ujar Putut.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Ia juga mengatakan, pemilihan fokus isu Palestina pada Madani IFF 2023 didasari langkah politik beberapa negara Arab untuk menyepakati normalisasi hubungan dengan Israel, yang dapat memperlemah solidaritas Arab dalam membantu Palestina mencapai kemerdekaan dari penjajahan Israel.
Putut menyebut tahun ini juga akan mengundang beberapa narasumber untuk sesi diskusi, salah satunya sineas Palestina Mohanad Yaqubi, yang akan diterbangkan langsung ke Jakarta.
Ada 1.707 film dari berbagai negara yang berpartisipasi dalam open submission Madani IFF 2023 sejak Mei sampai Juli 2023. Dari hasil kurasi, terpilih 75 film dari 26 negara.
Sejumlah film yang terpilih untuk tayang di Madani IFF 2023 dikategorikan lagi ke dalam beberapa tema. Di antaranya seperti Focus Country: Palestine, Puan Madani, Tenggara, In This World, Madani Classics, Madani Kids serta puluhan film pendek dari berbagai negara.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Film dokumenter karya Mohanad, R-21 (Restoring Solidarity) dipilih menjadi film pembuka. Film itu dibuat melalui arsip asli dokumentasi Tokyo tentang perjuangan rakyat Palestina untuk mencapai perdamaian.
“Ternyata itu arsip yang sangat langka mengenai dukungan sebagian masyarakat Jepang pada perjuangan Palestina. Selain itu, Mohanad akan datang pada sepanjang festival, kita berdiskusi juga bagaimana situasi Palestina, film, dan lainnya,” jelas Putut.
Madani IFF yang digagas oleh Mizan dan Pabrikultur ini juga kembali mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).
Festival akan diselenggarakan di beberapa lokasi, di antaranya Madani Misbar di area halaman Teater Besar, Teater Asrul Sani dan Teater Sjuman Djaya yang berada di lantai empat Gedung Trisno Soemardjo Taman Ismail Marzuki, Epicentrum XXI, Metropole XXI, hingga di Binus University Alam Sutera. Festival ini bersifat terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. (T/R7/R1)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru