Jeddah, 13 Rabiul Awwal 1436/4 Januari 2014 (MINA) – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Madani akan berkunjung untuk pertama kalinya ke Al-Quds, Ahad, menyusul eskalasi ketegangan yang makin tinggi di kota itu dalam beberapa tahun terakhir ini.
Madani akan mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsha pada 5 Januari, kata sebuah pernyataan OKI, hari Sabtu yang disiarkan International Islamic News Agency (IINA) seperyi dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia juga akan bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas di Ramallah. Ini merupakan realisasi dari pernyataan Madani, Mei lalu yang mendesak umat Islam dari seluruh dunia untuk mengunjungi Al-Aqsha guna “mengonfirmasi bahwa masjid ini adalah bagian dari ketundukkan mereka.”
Mayoritas umat Islam hanya menerima sedikit informasi tentang Masjid Al-Aqsha sejak Israel merebut Al-Quds dan Tepi Barat dari Yordania dalam perang 1967. Madani percaya, kunjungan ke sana akan berdampak pada pengakuan Israel atas wilayah Palestina.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
April 2012, Mufti Mesir, Ali Gomaa, disertai dengan delegasi Yordania, mengunjungi Al-Quds dan berdoa di Masjid Al-Aqsha.
Dua minggu sebelumnya, Habib Ali Al-Jufri, seorang Sufi berpengaruh dari Yaman, telah melakukan tur ke Masjid Al-Aqsa dengan saudara Raja Abdullah dari Yordania, Pangeran Hashem.
Sementara itu, Maher al-Huli, kepala departemen fatwa dalam Asosiasi Cendekiawan Palestina (PSA), Maret 2013 mengeluarkan fatwa baru yang melarang kunjungan ke Al-Aqsha, tempat suci ketiga Islam, karena saat ini berada di bawah pendudukan Israel.
Al-Quds adalah tempat berdirinya Al-Haram Al-Sharif, yang meliputi tempat suci ketiga Islam, Masjid Al-Aqsa dan merupakan jantung konflik Arab-Israel.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Israel menduduki kota suci itu pada perang 1967, kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui masyarakat internasional atau resolusi PBB.
Sejak itu, Israel telah mengadopsi serangkaian tindakan untuk memaksa warga Palestina keluar dari kota, termasuk penghancuran rumah mereka secara sistematis dan membangun pemukiman Israel. (T/P011/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon