Madrasah Al Fatah Cileungsi dan AWG Laksanakan Tadrib Al-Quds

Cileungsi, Bogor, MINA – Madrasah Pondok Pesantren Al-Fatah Cilengsi, Bogor mengadakan atau Pekan Cinta Al-Aqsa selama tiga hari, Senin-Selasa-Rabu (14,15, 16/6).

Tadrib dibuka Senin (16/6) oleh Mudir Ponpes Al-Fatah Saiful, dengan gemaan takbir tiga kali, dilanjutkan dengan sambutan Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur dan Ketua Presidium Aqsa Working Group () M. Ansorullah.

Tadrib diikuti Sanawiyah kelas 7 dan 8, sementara Aliyah kelas 10 dan 11 baik Muslimin maupun Muslimat yang dilaksanakan di Masjid At-Taqwa, Suffah Hizbullah, Ponpes Al-Fatah, Cileungsi Bogor.

“Tujuan dilaksanakan tadrib ini adalah untuk menumbuhkan kecintaan dan kepedulian sejak dini tarbiyah, khususnya untuk MA dan MTS, karena hakekatnya Al-Aqsa tanggung jawab kaum muslimin, maka harus ditanamkan sejak dini hari,” kata Ketua Panitia Tadrib Al-Quds atau Pekan Cinta Al-Aqsa, Muhammad Thobri yang diwakili oleh Arul Nasrullah AM.

Ia mengatakan kepada MINA, di tengah pendemi yang belum usai, para peserta diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan. Peserta diminta memakai masker dan menjaga jarak agar memutus rantai penyebaran virus Corona (Covid-19).

Materi disampaikan oleh Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (Al-Fatah) Ahmad Soleh; Relawan Gaza, Nurikhwan Abadi; Kepala Redaksi Bahasa Arab Kantor Berita Mi’raj News Agency (MINA) Rifa Berliana Arifin; dan Ustaz Bilal Kabiro Aqsa Working Group (AWG) Gaza, Palestina.

Hari pertama Senin ini juga dilaksanakan Penulisan Karya ilmiah  (resum materi), kemudian Selasa dan Rabu Pembacaan Puisi yang ditulis oleh Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur berjudul “Al-Aqsa Memanggil” dan lomba Cerdas Cermat.

Harapannya, para Santri mempunyai keperdulian yang peka, dapat memahami secara luas baik tentang Masjidil Aqsa yang disampaikan pemateri, sehingga Al-Aqsa adalah milik bersama dan tanggungjawab bersama.

Menurut Mudir (Pimpinan) Ponpes Al-Fatah Cileungsi, ustaz Saeful Bahri mengatakan, berdasarkan hasil musyawarah tahun lalu antara Tarbiyah dengan AWG,  bahwa para santri Aliah dan Sanawiyah harus mendapatkan program tadrib Aquds.

Program ini akan dilaksanakan setiap semester, jeda sampai pembagian raport, selama satu pekan dilaksanakan tadrib Al-Quds.

“Ini wajib diikuti setiap santri Ponpes Al-Fatah Cileungsi “tidak ada yang absen bahkan akan masuk kurikulum dan akan dimasukan buku lapor,” kata ustaz Saeful.

Ia menegaskan, para santri yang tidak mengikuti tadrib yang diadakan setiap semester tidak mendapatkan rapot.

Mengapa acara ini penting, lanjutnya mengatakan, untuk mengetahui sejarah dan kedudukan Al-Quds atau Palestina sesuai dalil Al-Quran dan As-Sunah.

Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah atau dikenal dengan Pesantren Al-Fatah, berpusat di jalan Pesantren RT 02 RW 05 Desa Pasirangin, Kec. Cileungsi, Kab. Bogor, Jawa Barat, memiliki jaringan di sekitar 20 tempat di Indonesia, antara lain di Lampung, Sumsel, Jambi, Sumut, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, hingga Maluku.

Pesantren Al-Fatah dirintis dan didirikan oleh H. Muhyiddin Hamidy (alm), Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), wadah kesatuan umat Islam yang bersifat rahmatan lil ‘alamin, berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. (L/R8/P1)

Mi’raj News Agency MINA