Jakarta, 19 Jumadil Awwal 1436/10 Maret 2015 (MINA)– Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag, M. Nur Kholis Setiawan meminta siswa-siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang gagal dan tidak bisa maju ke tingkat provinsi untuk tetap bersemangat dan tidak patah arang.
Pesan ini disampaikan M. Nur Kholis Setiawan, Senin (9/3) malam, menyusul terjadinya sebuah ironi dalam dunia pendidikan, di mana tiga Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berhasil menjuarai Olimpiade Sains Nasional (OSN) tak bisa maju ke tingkat provinsi.
Ketiga MI tersebut adalah MI Al-Bidayah di Desa Candi, Kecamatan Bandungan juara pertama mata pelajaran (mapel) matematika, MI Wonokasihan Jambu juara pertama mapel IPA dan MI Kalirejo, Ungaran Timur, sabet juara ketiga mapel IPA.
“Tetap tidak patah semangat. Banyak jalan untuk membuktikan prestasi,” tegas M. Nur Kholis Setiawan, seperti siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?
Menurutnya, untuk memberi ruang berprestasi bagi siswa-siswa madrasah, Direktorat Pendidikan Madrasah (Ditpenma) menggelar ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) untuk siswa MI, MTs, MA setiap tahun, dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, sampai nasional.
“Itulah mengapa Ditpenma menyelenggarakan KSM. Kasus itu bukan kali ini saja, dari dulu banyak terjadi,” jelasnya.
Nur Kholis Setiawan berharap upaya sinergis aparatur Kemenag Kabupaten atau Kota dan Provinsi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota.
Ia mengatakan, komunikasi yang intens mutlak diperlukan agar kasus di Kabupaten Semarang tidak terulang lagi. Belajar dari hal serupa yang pernah terjadi di wilayah lain.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan
“Peristiwa serupa seperti ini akhirnya bisa diperoleh titik temu,” kata Nur Kholis. (T/P010/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online