Bandung, 18 Rabi’ul Awwal 1437/29 Desember 2015 (MINA) – Mahasiswa Pencinta Kelestarian Alam (Mahapeka) UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung menggelar aksi menanam 5.000 pohon di kaki Gunung Manglayang Kampung Ciporeat, Bandung.
Aksi itu dilakukan untuk mencegah bencana banjir dan longsor di musim hujan serta memanen air untuk menjaga musim kemarau dari kekeringan.
Masyarakat setempat, Humas Himpunan Kerukunan Tani Indoesia (HKTI) Cilengkrang dan aparat Desa Ciporeat ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut, demikian laman resmi UIN Bandung yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Selasa (29/12).
Dengan Tema “Mahapeka Goes to Earth: Mari menanam pohon untuk bumi kita lebih baik”, Mahapeka ingin mengkampanyekan gemar menanam pohon kepada seluruh mahasiswa Kampus UIN SGD Bandung sekaligus sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Ketua pelaksana Mahapeka Goes to Earth, Donny Iqbal mengatakan, penaman pohon menjadi komitmen Mahapeka sebagai penggiat lingkungan untuk terus berperan aktif menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
“Wilayah Gunung Manglayang dipilih karena masih banyak lahan yang gundul dan kritis. Selain itu, apabila penanaman pohon dilakukan secara optimal dan berkesinambungan maka kontribusi menjaga kelesatarian lingkungan dapat tercapai meskipun bertahap,” ujarnya.
Aksi penanaman pohon merupakan hal sederhana yang bisa dilakuakan oleh semua orang mengingat begitu pentingnya manfaat sebuah pohon untuk kehidupan.
“Kampanye gemar menanam pohon ini harus terus ditularkan kepada masyarakat luas khususnya mahasiswa agar menyadari aspek lingkungan tidak bisa ditinggal dari kehidupan bermasyarakat. Sebab, jika lingkungan sehat dan nyaman sudah pasti masyarakatnya pun akan sehat dan kuat,” tutur Iqbal.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Dia menambahkan, kegiatan ini meningkatkan kepedulian masyarakat untuk terus menanam pohon. Semakin banyak pohon yang ditanam bisa mengurangi pemanasan global, polusi dan efek rumah kaca.
“Kawasan Bandung dengan aktivitas yang begitu padat banyak CO2 (karbon dioksida) yang terdapat di udara. Sehingga ketika banyak pohon nantinya akan diserap dan fungsi Akar pohon juga bisa mengikat air sehingga tidak langsung melimpas dan menjadi tabungan air di musim kemarau,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan tokoh masyarakat Desa Ciporeat, Enjang Juju. Masyarakat terbantu dengan adanya kegiatan penanaman pohon ini. Dia berharap penanaman pohon ini bisa terus berjalan tidak hanya sampai di sini tetapi bisa berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan menanam pohon yang mengajak kerjasama warga dan mahasiswa. tentu kami sangat terbantu sekali. Dan mari kita bersama -sama terus berkomitmen memperbaiki lingkungan agar lebih baik,” kata Juju.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Sementara itu, Kadiv HKTI Bandung, Diki mengatakan, kegiatan penanam pohon merupakan hal positif.
“Sudah sejak lama kami ingin mengajak mahasiwa untuk ikut terlibat dan peduli terhadap hal seperti ini. kami berharap unsur yang dilibatkan dalam penanaman 5.000 bisa bermanfaat,” ujar Diki. (T/P006/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain