Banda Aceh, MINA – Ahmad Taufiq Muhammad Al Haj asal Gaza, Palestina, mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, berhasil menyelesaikan sidang Munaqasyah Tesisnya.
Dilansir dari situs web UIN Ar-Raniry, Rabu (21/8), sidang itu terlaksana pada Jumat,16 Agustus 2024, di Ruang Sidang I Gedung Pascasarjana kampus.
Keberhasilan ini terasa istimewa karena Ahmad Taufiq merupakan warga asli Gaza, Palestina, yang telah menempuh pendidikan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh selama beberapa tahun terakhir.
Tesis berjudul “Analisis Metode Dakwah Terkini dalam Al-Qur’an al-Karim” tersebut dipresentasikan Ahmad di hadapan tim penguji yang dipimpin oleh Salman Abdul Muthalib, dengan Muhajir sebagai sekretaris. Sementara penguji di antaranya Fauzi, Lazuardi Muhammad Latif dan Jailani.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
Dalam wawancara usai sidang, Ahmad mengungkapkan rasa syukurnya karena berhasil melewati tahapan-tahapan akademik yang dijalani selama masa pendidikan di UIN Ar-Raniry.
“Sidang hari ini sangat berkesan. Banyak pengalaman yang saya dapatkan. Alhamdulillah, saya senang dan bahagia telah menyelesaikan proses penyelesaian tesis ini,” ujarnya pada hari itu.
Sidang berjalan intens dengan suasana yang sengit, terutama ketika Ahmad Taufiq dan para penguji saling beradu argumen dalam bahasa Arab.
Ketertarikan Ahmad untuk melanjutkan studi di UIN Ar-Raniry didorong oleh reputasi Aceh sebagai daerah yang kuat dalam pelaksanaan syariat Islam, serta kualitas dosen-dosen UIN Ar-Raniry yang banyak lulusan luar negeri, khususnya dari Timur Tengah. Ahmad juga menilai bahwa UIN Ar-Raniry memiliki peran penting sebagai basis pelaksanaan dan pengawasan syariat Islam di Aceh.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Lazuardi Muhammad Latif, salah satu penguji tesis, mengapresiasi penelitian Ahmad yang dianggap relevan dengan kondisi saat ini. Menurutnya, penelitian ini adalah kolaborasi nilai-nilai kajian klasik yang disesuaikan dengan konteks kekinian.
“Penelitian ini adalah langkah besar dalam mensosialisasikan nilai-nilai yang terdapat dalam metodologi klasik untuk menjawab permasalahan di tengah masyarakat. Tesis ini hadir sebagai jawaban terhadap tantangan yang ada, sejalan dengan pendekatan yang dilakukan di universitas ternama seperti Al-Azhar,” jelas Lazuardi.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam