Khartoum, 19 Jumadil Awwal 1437/26 Februari 2016 (MINA) – Seorang mahasiswa asal Indonesia, Muhammad Naufal Syihab, Sabtu, meninggal dunia setelah tenggelam di pinggiran Sungai Nil di daerah Roy Mishri, Khartoum, Sudan, dan mayatnya ditemukan satu jam kemudian.
Jenazah korban sudah dikuburkan di pemakaman umum tidak jauh dari Kampus International Universty of Africa (IUA), Ahad (28/2) pagi waktu setempat.
“Alhamdulillah, Ahad pagi waktu setempat, jenazah sudah disholatkan di Masjid Kampus Utama IUA dan langsung dimakamkan di pemakaman umum sekitar 5 km dari kampus,” lapor Sidik Mustaqim, Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Sudan.
Sidik mengatakan, proses pemakaman jenazah Naufal dihadiri oleh warga setempat, mahasiswa Indonesia, pihak saudara yaitu dua sepupunya yang tinggal di Sudan, pihak kampus IUA, dan pihak KBRI Khartoum, termasuk Dubes RI untuk Sudan dan Eritrea Drs. Burhanuddin Badruzzaman.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Sidik Mustaqim yang merupakan kakak kelas korban di International Universty of Africa, Sudan, menuturkan bahwa sebelum peristiwa itu terjadi pada Sabtu (27/2) sore waktu setempat, korban bermain bersama temannya di Sungai Nil di daerah Roy Mishri.
“Almarhum dan empat orang temannya sempat mandi dan berenang di pinggiran sungai Nil. Menurut informasi dari teman-temannya, almarhum tidak bisa berenang,” jelasnya.
Jasad korban ditemukan sekitar satu jam setelah kejadian oleh penduduk dan polisi sekitar bantaran Sungai Nil di radius lebih kurang 50 meter dari tempat kejadian.
“Kejadian tersebut kalau dari garis pantai sekitar 15 sampai 20 meter,” tambah Sidik yang juga berada di lokasi saat terjadi musibah itu.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Korban yang meninggal dalam usia 23 tahun tercatat sebagai mahasiswa semester III Program Islamic Studies berasal dari Lasem, Jawa Tengah, putra dari KH. Syihabuddin Ahmad dan masih cicit KH Ma’shum, salah satu ulama besar di provinsi itu.(L/K06/R05/P02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris