Para aktivis yang terdiri atas Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (SALAM UI), Lembaga Dakwah se-UI, dan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) se-Jadetabek dengan elemen aktivis mahasiswa lainnya berunjuk rasa di depan kedutaan besar Mesir di Jakarta, dan dilanjutkan dengan longmarch atau pawai, jalan kaki ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Para mahasiswa mengecam kudeta militer Mesir bersama pemerintahan sementara yang dibentuknya atas tindakan-tindakan mereka yang diklaim sebagai ‘pembantaian’ warga, sebagaimana rilis Aksi Salam UI yang diterima MINA (Mi’raj News Agency).
Aksi solidaritas itu juga menuntut pihak Kedutaan Mesir dan Kemenlu untuk segera membebaskan Mursi dan demonstran yang ditahan paksa pihak militer, serta mengembalikan Mursi untuk kembali memimpin secara sah, dan menghentikan aksi kekerasan yang terjadi sejak awal Juli.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Pemerintahan yang dipimpin Mursi digulingkan pihak militer pada 3 Juli 2013, melalui Jenderal Abdul Fattah As-Sisi yang kemudian membentuk pemerintahan sementara dengan presiden terpilih dari pihak oposisi, Adly Mansour.
Sejak sebelum 3 Juli, para pendukung Mursi yang mayoritas memperlihatkan dukungan mereka terhadap presiden pertama Mesir yang hafal Al-Quran itu dengan melakukan aksi protes damai di jalan-jalan di Kairo, di mana aksi tersebut kini sudah memasuki pekan keempat.
Namun, sebagaimana media dan saksi mata melaporkan, pihak keamanan berulang kali menyerang para demonstran damai yang sedang melakukan protes damai, hingga terakhir kalinya serangan berlangsung pada Sabtu pagi (27/7).
Ikhwanul Muslimin menyatakan sejak awal Juli hingga sekarang, 480 warga meninggal dunia, 8000 terluka, 1500 ditangkap paksa, dan Sembilan saluran TV ditutup.(T/P03/P02)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)