Teheran, MINA – Sekelompok mahasiswa Iran memprotes menuntut Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mundur setelah Teheran mengatakan, militernya secara keliru menembak jatuh sebuah pesawat Ukraina, menewaskan 176 orang di dalamnya.
“Panglima Tertinggi (Khamenei) mengundurkan diri, mengundurkan diri,” sebuah video yang diunggah di Twitter menunjukkan ratusan orang bernyanyi di depan Universitas Amir Kabir di Teheran pada Sabtu (11/1), demikian Al Jazeera melaporkan.
Yang lain di Twitter mempertanyakan, mengapa pesawat diizinkan lepas landas ketika ketegangan di Iran begitu tinggi.
Kantor berita Fars melaporkan bahwa polisi Iran membubarkan para mahasiswa yang meneriakkan slogan-slogan “radikal” selama protes di Teheran.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Para mahasiswa meneriakkan slogan-slogan yang mengecam “pembohong” dan menuntut pengunduran diri dan penuntutan dari mereka yang bertanggung jawab menjatuhkan pesawat dan diduga menutupi tindakan kecelakaan.
Fars melaporkan, para mahasiswa yang memprotes meneriakkan slogan-slogan “destruktif” dan “radikal”.
Sebelumnya pada hari itu, Iran mengatakan bahwa militernya telah menembak jatuh pesawat Ukraina, menyebutnya itu “kesalahan besar”.
Militer mengklaim pertahanan udara menembak secara keliru selama peringatan yang diberlakukan setelah rudal Iran menyerang sasaran AS di Irak. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama