Negara Ratu, Lampung Selatan, MINA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud (STISQABM) Online Lampung pada Selasa (14/12) mengadakan workshop peduli lingkungan bertemakan “Dengan Bergotong Royong, Kita Wujudkan Desa Negararatu Indah, Bersih, Aman, Damai, Asri dan Hijau.”
Dalam sambutan acara, Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Negara Ratu Nur Alfath mengatakan sampah merupakan permasalahan yang tidak terjadi di desa-desa saja, melainkan permasalahan seluruh daerah bahkan dunia.
“Sampah ini (anorganik) tidak bisa diuraikan dalam waktu satu tahun dua tahun saja, untuk menguraikan sampah membutuhkan waktu ratusan tahun. Terlebih lagi sampah ini dijumpai dimana-mana, sampah makanan ringan, plastik, permen,” ujarnya.
Maka, menurut Alfath, diperlukannya inovasi-inovasi dalam mengelola sampah dan langkah yang menuju perubahan peduli lingkungan, salah satunya dengan diadakan kegiatan workshop tersebut.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Selasa Ini Mendung, Berpotensi Hujan Ringan
Ia berharap peserta workshop bisa semaksimal mungkin memahami materi yang disampaikan dan kemudian disosialisasikan di dusun-dusun Desa Negararatu.
Pemateri workshop Shofiyah Hasanah menyampaikan tentang sampah dan bagaimana cara mengelolanya. Ia juga mengatakan dua hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama.
“Untuk mengelola sampah dapat dilakukan dengan 3 cara : cegah, pilah dan olah. Mencegah dengan mengurangi pemakaian barang yang dapat menimbulkan sampah, memilah sampah organik – anorganik dan mengolah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat,” paparnya.
Shofiyah juga mengungkapkan, sampah organik bisa diolah menjadi kompos dan eco-enzym, sedangkan sampah anorganik diolah menjadi eco-brick.
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional
“Sampah bisa menjadi bom waktu jika tidak diolah dengan baik. Timbunan sampah organik dan anorganik dapat menghasilkan gas metana yang dapat meledak kapan saja,” jelasnya.
Workshop peduli lingkungan diakhiri dengan praktek membuat eco-enzym yang kemudian dibawa pulang oleh peserta ke dusun masing-masing.
Peserta workshop merupakan ibu-ibu kader desa Negararatu yang terdiri dari 14 dusun, diantaranya Dusun Negararatu I, Dusun Negararatu II, Dusun Sidoharjo I/I, Dusun Sidoharjo I/2, Dusun Sidoharjo I/3, Dusun Sidoharjo II, Dusun Purwosari I, Dusun Purwosari II, Dusun Sridadi, Dusun Muhajirun, Dusun Tanjung Aman, Dusun Suka Bandung, Dusun Tanjung Baru, dan Dusun Dwi Darma. (L/rid)/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Banyumas, Jateng Terendam Banjir