Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahasiswa Malaysia Belajar Kebudayaan Aceh

kurnia - Selasa, 5 Maret 2024 - 09:48 WIB

Selasa, 5 Maret 2024 - 09:48 WIB

1 Views ㅤ

Banda Aceh, MINA – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Inkubator Usahawan Muda Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK) menerima kunjungan delegasi Universiti Utara Malaysia (UUM). Pertemuan dua kampus serumpun ini berlangsung di Aula FEB USK, Kota Banda Aceh, pada Sabtu (2/3).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc membuka secara resmi kolaborasi dua kampus tersebut, dalam acara bertajuk, Meusahoe Meusyedara: Menjejak Warisan Nusantara: Eksplorasi Kebudayaan Aceh.

“Ini menjadi kesempatan berharga bagi USK dan UUM untuk saling belajar, bertukar gagasan, dan merengkuh wawasan sebagai tabungan pengalaman. Utamanya mengenal lebih dalam kebudayaan Aceh juga Malaysia,” kata Prof Mustanir.

Menurutnya, hubungan historis Aceh-Malaysia sangat erat yang termaktub dalam sejarah perjalan bangsa. Jejaknya masih melekat, seperti ada Kampong Aceh, Yan, Keudah, Malaysia. Pun ada Gampong (Desa) Keudah di Kota Banda Aceh.

Baca Juga: Tiga Peneliti USK Masuk 2 persen Top Saintis Dunia

“Bukan saja itu, dari aspek bisnis hubungan Indonesia-Malaysia juga saling mewarnai. Semisal mie instan produk Indonesia yang laris di sana, begitu pula industri animasi Malaysia lewat Upin Ipin yang digemari anak-anak Indonesia,” ungkapnya.

Setelah pembukaan, langsung dilanjutkan dengan agenda pertama yaitu talkshow dengan tema: Amplifying Campus Life Through Student Development Programs.

Sekdiv UKM Inkubator USK, T Haniv Rayyana menyampaikan, bahwa kedatangan UUM merupakan kunjungan balasan, setelah sebelumnya pada November 2023 UKM Inkubator USK datang ke Malaysia.

“Selama di sini, delegasi UUM akan kita jamu dengan beberapa agenda, seperti city tour, pengabdian masyarakat dengan membersihkan pantai Alue Naga, perkenalan sistem belajar USK menggunakan sistem sit in class, juga visit desa wisata Lubok Sukon,” ujar Haniv.

Baca Juga: Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua Akhirnya Bebas

Ia menjelaskan, berdasarkan pengalaman di Aceh dan setelah berkunjung ke Malaysia, terdapat banyak sekali perbedaan budaya kedua bangsa, meskipun serumpun.

Untuk itu, USK yang sedang giat menuju World Class University punya ikhtiar saling mewarnai dengan lintas kampus dari berbagai negara.

“Contoh sederhana, teman-teman dari UUM sangat tertarik dengan khas acara-acara di Aceh yang dibuka dengan tilawatil qur’an, dan ditutup dengan doa. Sedangkan di sana, mereka biasanya dibuka dengan pembacaan Surah Al-Fatihah saja,” ujarnya. (R/R4/RS3)

 

Baca Juga: Imaamul Yakhsyallah Kunjungi Pelatihan USAR di Citeko, Bogor

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia