Tel Aviv, MINA – Ratusan mahasiswa Palestina berunjuk rasa pada Ahad (11/6) di Universitas Haifa, Tel Aviv dan Universitas Ibrani Yerusalem untuk memprotes gelombang kejahatan yang sedang berlangsung di seluruh sektor Arab di Israel.
Mereka juga memprotes kegagalan polisi Israel untuk mengambil tindakan serius terhadap fenomena tersebut, WAFA melaporkan.
Selama demonstrasi, mahasiswa mengangkat spanduk yang mengutuk segala bentuk kekerasan dan pembunuhan, termasuk spanduk yang berbunyi “Darah Arab tidak murah”, “Ya, kami memikul tanggung jawab dan kami menghadapinya secara bertanggung jawab”, dan “Polisi adalah mitra dalam kejahatan”.
Pada hari Kamis (8/6), lima warga Palestina Israel, termasuk yang berusia 15 tahun, ditembak mati di tempat pencucian mobil di kota Yafa an-Naseriyye, sebuah kota Arab di dekat kota Nazareth.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Sejak awal tahun, 100 orang telah tewas dalam kekerasan terkait kejahatan di komunitas Arab di wilayah pendudukan tahun 1948, menurut LSM.
Warga Palestina telah lama menyalahkan polisi Israel karena menutup mata terhadap kekerasan senjata di antara orang Arab Israel dan bahkan terlibat dengan geng kriminal.
Orang Arab di Israel hari ini adalah orang Palestina yang tinggal di tanah mereka setelah berdirinya negara pendudukan pada tahun 1948 dan keturunan mereka. Mereka membentuk sekitar 20 persen dari sembilan juta penduduk Israel.
Secara hukum, hak mereka sama dengan warga negara Yahudi. Namun dalam praktiknya, mereka mengalami diskriminasi dalam pekerjaan, perumahan, kepolisian dan hal-hal penting lainnya. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza