New York, MINA – Seorang mahasiswa Palestina di Universitas Columbia ditahan oleh agen imigrasi pada Senin (14/4), saat menghadiri wawancara untuk aplikasi kewarganegaraan AS-nya.
Mohsen Mahdawi, pemegang kartu hijau dan penyelenggara protes pro-Palestina di kampus, akan lulus dari perguruan tinggi di New York City itu bulan depan. QNN melaporkan.
Mahdawi, pemegang kartu hijau yang pindah dari Tepi Barat yang diduduki ke AS sepuluh tahun lalu, berada di kantor layanan imigrasi AS di Colchester, Vermont, ketika ia ditahan oleh agen Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE).
Mahdawi menjadi sasaran karena aktivisme pro-Palestinanya di kampus, meskipun faktanya ia tidak aktif sejak musim semi tahun 2024.
Baca Juga: Lebih dari 300 Orang Tewas Imbas Serangan di Kamp Pengungsi Sudan
Pengacaranya, Luna Droubi, mengatakan: “Pemerintahan Trump menahan Mohsen Mahdawi sebagai pembalasan langsung atas advokasinya atas nama Palestina dan karena identitasnya sebagai seorang Palestina.”
“Penahanannya merupakan upaya untuk membungkam mereka yang menentang kekejaman di Gaza. Itu juga inkonstitusional,” tegas Droubi.
Pada Senin, pengacara Mahdawi mengajukan petisi habeas corpus yang menantang legalitas penahanannya. Mereka mengatakan, pemerintah telah melanggar hak hukum dan proses hukumnya dengan menghukumnya karena ucapan yang terkait dengan Israel dan Palestina.
Ia menghadapi deportasi berdasarkan ketentuan pemerintah yang mengatakan mereka memiliki “alasan yang masuk akal untuk percaya” bahwa kehadiran individu tersebut di AS merugikan kepentingan kebijakan luar negeri pemerintah.
Baca Juga: AS dan Iran akan Kembali Gelar Perundingan Nuklir di Roma
Menurut laporan, Mahdawi telah memainkan peran utama dalam protes Columbia, tetapi mengundurkan diri untuk membangun “jembatan dengan komunitas Yahudi dan Israel di kampus.”
Desember lalu, ia melakukan wawancara dengan program 60 Minutes CBS di mana ia menuduh Israel melakukan genosida. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Profesor Harvard Gugat Pemerintah Trump terkait Pemotongan Dana Hibah $9 Miliar