Jakarta, 14 Jumadil Awwal 1437/22 Februari 2016 (MINA) – Prestasi mahasiswa Indonesia berkibar di mana-mana, termasuk di Korea. Salah satu di antara mereka yang berhasil menemukan obat ampuh mengobati sakit gigi.
Ekavianty Prajatelistia, seorang mahasiswa S3 asal Indonesia yang tergabung dalam Laboratory for Biomimetic and Environmental Materials (LBEM), Pohang University of Science and Engineering (POSTECH), Korea Selatan, berhasil memecahkan permasalahan tersebut. Adapun bahan alami yang digunakan berasal dari tunicate, salah satu hewan laut dan merupakan makanan yang lazim dimakan di restoran-restoran seafood di Korea.
“Capaian Ekavianty ini termasuk hal yang langka dan sekaligus membanggakan. Saya harap, mahasiswa Indonesia bisa berprestasi dan aktif melakukan penelitian. Selamat buat Ekavianty. Lanjutkan,” ujar Dubes John A Prasetio seperti di rilis laman resmi Kementrian Luar Negeri RI, yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (22/2).
Tunicate ini sangat unik karena memiliki kemampuan menyembuhkan luka di tubuhnya sendiri. Inilah yang menginspirasi Eka melakukan penelitian tentang bagaimana tunicate menyembuhkan dirinya sendiri untuk kemudian diaplikasikan ke gigi manusia agar dapat menumbuhkan mineral yang hilang pada gigi secara alami.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
TOPA atau 3,4,5-trihydroxyphenylalanine yang terkandung dalam tunicate akan membentuk kompleks dengan metal ion dan menjadi lapisan pada gigi sekaligus menutup pori. Selanjutnya kalsium pada saliva akan ditangkap oleh kompleks tersebut dan membentuk hydroxyapatite sebagai mineral pembentuk gigi dan tulang.
Hasil penelitian Eka di bawah bimbingan Professor Hwang Dong Soo ini telah terbit di jurnal Advanced Healthcare Materials. Penelitian tersebut, yang bahkan telah dipatenkan di Korean Patent, juga tidak luput dari liputan media-media di Korea Selatan seperti KBS, MBC, dan YTN.
“Penelitian ini menarik karena dengan memakan tunicate, dipadu dengan bahan makanan yang mengandung metal ion seperti yang terkandung dalam vitamin dan suplemen, dengan konsentrasi rendah, dapat menutup pori-pori dentin hanya dalam waktu 4 menit dengan cukup berkumur,” terang Eka menjelaskan hasil penelitiannya.
Bahan aktif tersebut akan membentuk senyawa kompleks dan menutup pori-pori dentin sebanyak ~50%. Lalu, tanpa berkumur, liur atau saliva dalam mulut akan membantu menumbuhkan mineral gigi selama 7 hari, dan pada akhirnya, sebanyak ~87% pori-pori dentin yang terekspos tersebut akan tertutupi dengan mineral pembentuk gigi.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Menariknya, ternyata lapisan yang terbentuk tidak merusak warna gigi, sehingga tidak merusak estetika pada gigi. Eka berharap penelitian ini dapat membuka wawasan untuk studi-studi lain dan dapat diterapkan pada produk komersil.
“Eka bekerja di lab secara bersungguh-sungguh sehingga dapat menghasilkan hasil penelitian yang baik,” ujar Professor Hwang Dong Soo saat ditanya mengenai sosok Eka yang tergabung dalam grupnya.
Selain menjadi mahasiswi dan peneliti, Eka juga berperan ganda mengasuh putrinya, Kayyisha (3 tahun), dan menjadi istri dari Andrieanto, mahasiswa Indonesia di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) yang juga sedang melanjutkan studi S3. Eka dan Andri pun aktif bergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA).(T/P008/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain