Istanbul, MINA – Mahasiswa Jurusan Teknik Universitas Erciyes Kayseri, Turki, berhasil mengembangkan mobil listrik dan dikenalkan dalam sebuah kontes ilmiah, Senin (28/8).
Mobil listrik yang diberi nama “MTTB-Dava” (MTTB/Serikat Mahasiswa Turki Nasional) diproduksi sebagai proyek untuk “Alternative Fuel Vehicles Contest”, yang diselenggarakan oleh Scientific and Technological Research Council of Turkey (TÜBİTAK) di Kocaeli dari 21-27 Agustus, Daily Sabah melaporkan yang dikutip MINA.
Dalam perjalanan mereka kembali ke Kayseri, para mahasiswa mengenalkan mobil mereka di Museum Lokomotif Turki dan Engine Company Inc. (TÜLOMSAŞ), tempat mobil pertama di Turki yang diproduksi secara lokal “Devrim” dipamerkan dalam kotak kaca khusus.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Devrim adalah mobil pertama yang dirancang dan diproduksi sepenuhnya di Turki pada tahun 1961.
Ketua Cabang Kayseri MTTB, Akın Kaya, menyatakan timnya mendapatkan pengalaman yang cukup dalam membangun sebuah mobil listrik.
“Kami ingin mengembangkan proyek kami dan menghasilkan mobil listrik yang bisa dipakai sehari-hari. Selain itu, kami ingin memiliki sumbangsih dalam produksi mobil nasional dan lokal,” kata Kaya.
Selain itu, Kaya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Recep Tayyip Erdoğan, Perdana Menteri Binali Yıldırım, Menteri Perindustrian dan Teknologi Faruk Özlü, Ketua MTTB İsmail Emrah Karayel, Dewan Riset Ilmiah dan Teknologi Turki (TÜBİTAK) dan Badan Transportasi Istanbul atas dukungan dan perhatian mereka terhadap proyek tersebut.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pengembangan dan pembuatan mobil yang diproduksi secara lokal, terutama dengan mesin listrik, telah menjadi prioritas bagi pemerintah Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa sejak tahun 2002.
Pemerintah terus berupaya pada tahap akhir untuk mempertemukan konsorsium produsen mobil yang akan mencakup sektor swasta dan badan publik. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata