Jakarta, 14 Dzulhijjah 1436/28 September 2015 (MINA) – Untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak pada Al-Qur’an, mahasiswa Universitas Islam Indonesia UII membuat metode pembelajaran Al-Qur’an interaktif, bernama “Qur’animasi”.
Media pembelajaran Qur’animasi yang digagas para mahasiswa UII yaitu Firman Bhakti Bahari, Alvian Imron Rosadi, Kamal Adyasa, Purnama Akbar, dan Irvan Lazuardi itu, merupakan metode pembelajaran Al-Qur’an yang mengenalkan huruf hijaiyah, huruf sambung, dan metode menghafal surat-surat pendek kepada anak-anak dengan visualisasi dan gabungan animasi yang menyenangkan.
Salah satu penggagas Qur’animasi, Firman menyatakan, ide saat ia bersama rekan-rekannya membuat metode pembelajaran Al-Qur’an interaktif itu tercetus saat munculnya fenomena zaman sekarang akan perkara bukan mudah untuk mengajak anak-anak belajar huruf hijaiyah.
Banyaknya hiburan dan wahana permainan digital yang ada, seringkali mengalihkan perhatian dan minat anak-anak untuk mempelajari huruf-huruf Al-Qur’an tersebut. “Tidak jarang masih banyak terdapat anak-anak yang belum bisa dan belum mampu untuk melafalkan dan membedakan huruf-huruf hijaiyah,” ungkap Firman, sebagaimana laman resmi UII melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (28/9).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Beberapa di antaranya, lanjut Firman, bahkan sama sekali tidak dapat membaca Al-Qur’an atau buta huruf hijaiyah. Jika dibiarkan terus menerus, anak-anak Muslim dapat tumbuh dengan pengetahuan agama yang terbatas karena tidak dapat mempelajari Al-Qur’an.
“Kondisi inilah yang kemudian memantik kepedulian sekelompok mahasiswa UII akan minat belajar anak-anak Muslim. Kepedulian mereka ditunjukkan dengan upaya menciptakan metode pembelajaran Qur’an interaktif yang disebut dengan Qur’animasi,”ujarnya.
Di samping mengenalkan huruf hijaiyah lewat media visual yang dipancarkan dengan proyektor, anak-anak juga diajak menggambar dan menulis huruf tersebut dengan crayon. Penggarapan Qur’animasi sendiri dirampungkannya selama sebulan bersama empat orang rekannya tersebut.
Menurut Firman, metode yang digagasnya bersifat melengkapi metode pembelajaran klasikal yang telah ada. “Diharapkan dengan metode kami, anak-anak bisa lebih mudah memahami dan tidak bosan saat belajar huruf-huruf hijaiyah sehingga timbul perasaan cinta pada Al-Qur’an,” tambahnya.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Firman menyatakan, metode Qur’animasi merupakan salah satu Pemenang Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang Didanai DIKTI 2015 itu telah diterapkan di salah satu Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) yang ada di wilayah Sleman. Respon anak-anak TPA ketika diajarkan dengan metode ini sangat antusias karena melibatkan media visual dan cara-cara yang menarik.
“Kami berharap setelah diajarkan Qur’animasi adik-adik tambah semangat untuk menghadiri TPA dan dengan semangatnya tersebut mejadikan mereka gemar membaca Al-Quran sehingga dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar,” harapnya. (T/P007/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain